Penatalaksanaan Diet Pada Anak Diare

 Home / Artikel /Penatalaksanaan Diet Pada Anak Diare
Penatalaksanaan Diet Pada Anak Diare

Penatalaksanaan Diet Pada Anak Diare

Instalasi Humas & Pemasaran bekerja sama dengan Instalasi Gizi mengadakan Kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit dengan mengangkat topik: “Penatalaksanaan Diet Pada Anak Diare”. Acara ini dilaksanakan di Bougenvile Bawah dengan narasumber Kory Heni Rahayu, AMG pada hari Kamis, 10 Oktober 2019, Pukul 11.00 s/d 12.00 WIB.

 

Kegiatan edukasi ini dihadiri oleh pasien & keluarga yang sedang berada di Ruang Tunggu. Dalam kegiatan PKRS ini, narasumber menjelaskan, menurut WHO, di negara berkembang pada tahun 2006 diperkirakan 1,87 juta anak balita meninggal karena diare, di Indonesia sekitar 162 ribu Balita meninggal setiap tahun atau sekitar 460 balita setiap harinya. Diare adalah suatu kondisi dimana buang air besar tidak normal yaitu lebih dari tiga kali sehari dengan feses yang encer dapat atau tanpa disertai lendir atau darah.

 

Jenis- Jenis Diare:

- Berkepanjangan, berlangsung antara tujuh sampai empat belas hari.

- Diare akut, terjadi secara akut selama tiga sampai lima hari.

- Diare Kronik, berlangsung lebih dari empat belas hari.

 

Penyebab Diare:

- Infeksi disebabkan oleh Virus, Bakteri, Parasit.

- Mengkonsumsi makanan yang basidan beracun dan alergi terhadap makanan (Gangguan pada saluran cerna).

- Gangguan penyerapan makanan, sperti tidak toleransi terhadap Karbohidrat, Lemak atau Protein (makanan basi,beracun,alergi terhadap makanan)

- Gangguan psikologis, rasa takut dan cemas yang berlebihan dan sistem kekebalan tubuh menurun.

 

Kebiasaan yang menyebabkan terjadinya diare:

- Makan tanpa cuci tangan yang bersih

- Minum air mentah atau kotor

- Makan makanan yang dihinggapi lalat

- Buang air besar di sembarang tempat

- Lingkungan rumah yang kotor

- Sampah berserakan

 

Tanda dan gejala diare:

- Sering BAB lebih dari 3 kali  dengan  feses yang encer, kadang disertai mual dan muntah.

- Gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan menurun, frekuensi BAK menurun

- Badan lemah dan lesu

- Terjadi dehidrasi

 

Cara penularan diare:

Penularannya disebut dengan 3 F, yaitu :

- Finger ( jari )

- Food ( makanan )

- Fly ( lalat )

 

Cara pencegahan diare:

- Mencuci tangan dengan baik sebelum makan dan setelah bermain dan BAB.(Cuci tangan 6 langkah )

- Jaga kebersihan diri, makanan, sumber air, lingkungan dan jamban.

- Makanan harus selalu ditutup

- Air minum dimasak sampai matang

- BAB tidak disembarangan tempat ( di jamban )

 

Penanganan Diare:

- Mencegah dehidrasi, mengganti cairan yang telah hilang ( rehidrasi ), memenuhi kebutuhan nutrisi serta mencegah masalah lain yang mungkin muncul.

- Minum air matang,  air tajin, atau kuah sayur sebanyak – banyaknya.

- Minum ORALIT atau Larutan Gula Garam( LGG )

- Diet makan yang bernutrisi Istirahat yang cukup

 

Cara membuat larutan gula garam (LGG):

Sediakan 1 sdt gula pasir tambahkan ¼ sdt garam, kemudian larutkan di dalam air 200 ml ( 1 gelas belimbing ) atau Sediakan 8 sdt gula pasir tambahkan 1 sdt garam, kemudian larutkan di dalam air 1000 ml ( 5 gelas belimbing ).

 

Pembuatan ORALIT:

Siapkan Gula 1 sendok teh penuh, Garam ¼ sendok teh, Air masak 200cc/±1 gelas (atau air teh 1 gelas) lalu Campuran bahan-bahan tersebut diaduk sampai larut benar.

 

Cari pengobatan lanjut ke puskesmas/Rumah sakit:

Bila diare terus menerus, ada muntah berulang – ulang, tidak mau makan dan minum dan ada darah dalam feses.

 

Nutrisi yang di berikan:

(Diet rendah sisa)

- Cukup Energi

- Cukup Protein, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total

- Cukup Lemak

- Karbohidrat cukup

- Rendah serat / rendah sisa

- Bentuk makanan lunak dan mudah cerna

- Makanan porsi kecil tapi sering

- Tidak merangsang pencernaan

- Banyak minum air putih, untuk menghindari dehidrasi.

 

Untuk info lebih lanjut dapat mengunjungi Klinik Gizi RSUP Persahabatan

Di Gedung Rawat Jalan Lantai 2