BAHAYA ROKOK TERHADAP KESEHATAN PARU

 Home / Artikel /BAHAYA ROKOK TERHADAP KESEHATAN PARU
BAHAYA ROKOK TERHADAP KESEHATAN PARU

BAHAYA ROKOK TERHADAP KESEHATAN PARU

Oleh: dr Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K)

 

Sebatang rokok apabila dibakar dan dihisap, maka akan menghasilkan 7000 kandungan bahan berbahaya di dalamnya, termasuk tar dan nikotin yang sudah banyak sekali penelitian yang membuktikan bahayanya terhadap kesehatan dan berbagai organ tubuh. 

 

Nikotin menyebabkan adiksi atau kecanduan sehingga orang yang merokok sangat susah untuk berhenti dan akhir nya merokok terus menerus dan mempunyai risiko menderita berbagai penyakit akibat rokok seperti hipertensi, stroke, kankerparu, serta kanker organ lain, impoten, gangguan kesuburan dan perkembangan janin.

 

Memang ada sebagian kecil penelitian yang menunjukkan bahwa ada manfaat rokok yang memberikan perlindungan terhadap penyakit tertentu, Seperti Merokok mencegah penyakit asma dan penyakit alergi lain, Nikotin membunuh kuman penyebab tuberculosis. Tetapi,  Khusus untuk bidang paru, dan penelitiannya sudah kita lakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, membuktikan bahwa:

 

  1. 80% penderita kanker paru yang dirawat di RSUP Persahabatan mempunyai riwayat merokok. Dan biasanya baru terdeteksi setelah mencapai  stadium akhir sehingga memiliki harapan hidup sangat rendah.
  2. Rokok juga merupakan faktor risiko untuk menderita penyakit paru obstruktif kronik atau PPOK
  3. Asma tidak terkontrol ditemukan lebih banyak pada perokokaktif (76%) dibandingkan dengan perokok pasif (67%) dan bukan perokok (66%). Artinya pada pasien asma di RSUP Persahabatan, yang susah dikontrol penyakit asmanya sebagian besar berasal dari kelompok yang merokok.
  4. Depresi lebih banyak ditemukan pada perokok dan bekas perokok.
  5. Fungsi paru pada perokok jauh lebih rendah dari pada kelompok yang tidak merokok, tentunya ini akan menyebabkan aktivitas dan kualitas hidup seorang perokok menjadi lebih rendah dibandingkan orang yang tidak merokok.
  6. Panjang badan dan berat badan bayi baru lahir dari kelompok ibu hamil yang perokok jauh lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang lahir dari kelompok ibu yang tidak merokok.
  7. Merokok lebih dari 20 tahun dapat meningkatkan risiko terkena hipertensi pulmoner pada pasien penyakit paru obstruktif kronik atau PPOK.

 

Tidak ada batas aman untuk jumlah rokok yang dikonsumsi, artinya berapapun jumlah rokok yang dikonsumsi tetap membahayakan kesehatan

 

Untuk orang-orang di sekitar perokok, juga akan mengalami risiko sebagai perokok pasif atau second hand smoke dan third hand smoke. Perokok pasif juga akan berisiko menderita penyakit yang sama dengan perokok.

 

Apabila kita lihat kembali secara keseluruhan, jelaslah bahwa rokok tetap lebih banyak bahayanya dari pada manfaatnya.

 

Maka hindari rokok, stop merokok sekarang juga, dan carilah bantuan tenaga kesehatan apabila anda belum berhasil berhenti merokok .

 

Di RSUP Persahabatan kami memiliki Klinik Berhenti Merokok yang ditangani oleh tim dokter yang terdiri dari dokter terlatih dan dokter spesialis dari berbagai disiplin ilmu seperti dokter Paru, Kesehatan jiwa, dokter gigi, dokter rehabilitasi medik yang siap membantu anda.