Berhenti Merokok Apapun Jenisnya

 Home / Artikel /Berhenti Merokok Apapun Jenisnya
Berhenti Merokok Apapun Jenisnya

Berhenti Merokok Apapun Jenisnya

Oleh: dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.P(K), M.Pd.Ked

Dari RSUP Persahabatan

 

Kita semua sudah memahami  bahwa kebiasaan merokok tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga  bisa membahayakan  orang – orang di sekitar, termasuk anggota keluarga yang ikut menghirup asap rokok. Asap rokok mengandung 7.000 bahan berbahaya dan 60 bahan karsinogenik atau bahan yang dapat menyebabkan kanker. Secara sadar ataupun tidak, perokok memasuk kan bahan berbahaya ini kedalam tubuh mereka. Mengingat risiko kesehatan yang  ditimbulkan, harusnya bagi orang yang masih merokok sudah saat nya untuk berhenti merokok sesegera mungkin. Zat berbahaya pada rokok antara lain Nikotin, Tar, gas Karbon Monoksida (CO) dan radikal bebas lainnya. Nikotin adalah bahan utama penyebab adiksi/  kecanduan terhadap rokok dan menyebabkan gangguan pada pembuluh darah.  Tar adalah bahan karsinogenik. Gas CO bersifat toksik, mampu berikatan dengan hemoglobin 300 kali lebih kuat dari pada ikatan hemoglobin dengan oksigen, sehingga tubuh lama-kelamaan akan kekurangan oksigen dan akhirnya menyebabkan gangguan pembuluh darah.  Bahan lain nya yang bersifat sebagai radikal bebas, yang memudahkan terjadinya infeksi dan menurunkan daya tahan.

 

Bahaya rokok:

 

1. Efek jangka pendek: menyebabkan  bau mulut,  bau tidak enak yang melekat pada jari tangan, rambut serta pakaian. Memudahkan terjadinya iritasi  dan infeksi  saluran napas, batuk-batuk,. Ini  semua akan mengganggu penampilan fisik secara keseluruhan. Fungsi paru akan terganggu sehingga membuat kemampuan dan prestasi olah raga tidak optimal.

 

2. Efek jangka panjang, muncul biasanya setelah merokok sekitar 20 tahun. Gangguan yang muncul berupa Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dengan gejala sesak berkelanjutan dan makin memberat dari waktu kewaktu, akhirnya mengganggu aktivitas  dan kualitas hidup. Tidak jarang penderita PPOK harus menggunakan oksigen terus menerus di rumah untuk meringankan sesak. Selain itu kebiasaan merokok menjadi factor risiko kanker di berbagai organ tubuh termasuk kanker paru, kanker pita suara,, kanker payudara, kanker lidah, kanker saluran cerna, kanker nasofaring, dll. Rokok juga menjadi pemicu kekambuhan asma. Penyakit lain yang berhubungan dengan kebiasaan merokok adalah Hipertensi, Penyakit Jantung Koroner, Diabetes Mellitus (kencingmanis), stroke serta gangguan kesuburan.

Bagi perokok pasif, akan mengalami risiko terhirup bahan berbahaya yang dihasilkan dari asap rokok. Hal ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan  yang sama dengan perokok. Tidak ada batasan untuk jumlah rokok yang dikonsumsi, baik untuk perokok aktif maupun perokok pasif. Anak-anak  yang hidup bersama orang tua yang merokok akan lebih mudah menderita asma, ISPA berulang, menyebabkan sering tidak masuk sekolah karena serangan asma dan mempengaruhi prestasi belajar.

 

Penelitian pada 3 kelompok ibu hamil yang terdiri dari kelompok ibu hamil yang tidakmerokok, Ibu hamil perokok pasif dan ibu hamil perokok aktif. Didapakan bahwa panjang badan dan berat badan bayi yang dilahirkan dari 3 kelompok itu berbeda bermakna. Panjang badan dan berat badan bayi  yang lahir dari kelompok ibu perokok aktif dan perokok pasif , lebih pendek dan lebih ringan dibandingkan bayi yang lahir dari ibu yang bukan perokok. Perbedaan ini  juga bermakna secara  statistik.

 

Gangguan lain yang ditimbulkan adalah

  1. Pada wanita: pada organ reproduksi : mengganggu kesuburan, memudahkan terjadinya keguguran, bayi yang dilahirkan lebih kecil dan pendek, dan berisiko menimbulkan gangguan pertumbuhan dan kelainan genetic lainnya
  2. Pada pria : menganggu keharmonisan rumah tangga/ impotensi

 

Nikotin yang terkandung dalam rokok menyebabkan adiksi atau kecanduan. Nikotin yang diperoleh   saat seseorang merokok akan ditangkap oleh reseptor di otak dan memberikan respons  berupa pelepasan  Dopamin. Dopamin merupakan zat yang ada didalam tubuh,yang membuat seseorang menjadi bahagia, senang, nyaman, dan meningkatkan mood serta konsentrasi. Jadi orang yang merokok ketika sedih, akan mendapatkan kebahagiaan semu karena pengaruh Dopamine ini. Kenyamanan semu yang didapatkan dari kebiasaan merokok, membuat orang menjadi kecanduan,ingin merokok terus menerus, sulit berhenti, sehingga mempertaruhkan kesehatannya  dan mengabaikan bahaya yang disebabkan oleh kebiasaan merokok.

 

Salah satu kesulitan yang dihadapi oleh orang yang ingin berhenti merokok adalah ketidak siapan menghadapi gejala putus nikotin atau withdrawal effect. Gejala ini berupa  perasaan depresi, sulit berkonsentrasi, gangguan emosi, , gangguan tidur, gangguan saluran cerna seperti mual,kembung, sakit kepala yang berlangsung sekitar 4 minggu Berhenti merokok memang dapat menjadi pengalaman yang menyengsarakan secara psikis dan psikologis, yang sifatnya sementara namun bukan berarti tidak dapat dihadapi dan diatasi.

 

Manfaaat yang didapatkan dari berhenti merokok dimulai dari 20 menit pertama, sehingga makin cepat seseorang berhenti merokok maka akan mendapatkan banyak manfaat serta memberikan usia harapan hidup yang lebih panjang.

 

Waktu Berhenti Merokok

 

Manfaat
20 menit Tekanan darah, denyut jantung dan aliran darah tepi membaik

12 jam

 

Hampir semua nikotin dalam tubuh sudah dimetabolisme.Tingkat CO di dalam darah kembali normal
24-48 jam

Nikotin mulai tereliminasi dari tubuh. Fungsi pengecap dan penciuman mulai membaik. Sistem  kardiovaskular meningkat baik.

5 hari

Sebagian besar metabolic  nikotin dalam tubuh sudah hilang. Fungsi perasa/pengecap dan pembau jauh lebih membaik. Sistem kardiovaskular terus meningkat baik.

2-6 minggu

Risiko infeksi pada luka setelah pembedahan berkurang secara bermakna. Fungsi silia saluran napas dan fungsi paru membaik. Napas pendek dan batuk-batuk berkurang.

1 tahun

Risiko penyakit jantung coroner menurun setengahnya dibandingkan orang yang tetap merokok.

5 tahun

Risiko stroke menurun pada level yang sama seperti  orang tidak pernah merokok.

10 tahun

Semua penyebab mortalitas dan risiko penyakit jantung coroner menurun pada level yang sama seperti orang yang tidak pernah merokok.


Cara untuk berhenti merokok:

  1. Tanamkan niat yang kuat dan motivasi dari diri sendiri untuk berhenti merokok.
  2. Mintalah dukungan dari orang- orang  yang bisa mensuport saat gejala putus rokok (withdrawal effect) muncul.
  3. Jika  sudah terlalu banyak rokok yang dihisap dan sulit untuk berhenti, proses berhenti dapat dilakukan secara bertahap
  4. Meminta bantuan professional  terlatih untuk menghentikan kebiasaan merokok, salah satunya dapat datang ke Klinik Berhenti Merokok RSUP Persahabatan

 

Dalam rangka Hari TanpaTembakau Sedunia yang diperingati setiap tanggal 31 Mei setiap tahunnya, kami menghimbau kepada masyarakat supaya berhenti merokok, apapun jenis rokoknya. Jangan mengganti rokok dengan jenis rokok lain seperti rokok elektronik, rokok herbal atau lainnya, tetapi berhentilah merokok secara total. Karena dampak kesehatan yang  ditimbulkan oleh semua itu tetap sama, berbahaya terhadap kesehatan tubuh. Kesehatan adalah aset paling berharga yang perlukita jaga. (Produksi Promkes | Publikasi Hukormas)

 

Sumber:

  1. Taufik FF. Radio kesehatan, Kemenkes, Ri
  2. Gambar: https://www.google.com dampak Rokok bagi kesehatan.