BUERGER DISEASE DAN ROKOK

 Home / Artikel /BUERGER DISEASE DAN ROKOK
BUERGER DISEASE DAN ROKOK

BUERGER DISEASE DAN ROKOK

BUERGER DISEASE DAN ROKOK

Oleh dr. Nana Maya Suryana, SpJP, FIHA

SMF Jantung RSUP Persahabatan

 

Buerger Disease atau Tromboangiitis Obliterans adalah penyakit pembuluh darah (arteri & vena), berupa peradangan dan penyumbatan oleh trombus, terutama pada pembuluh darah kecil dan sedang di kaki dan tangan. Penyumbatan dan peradangan yang terjadi menyebabkan bagian ujung-ujung anggota gerak kekurangan suplai oksigen dan nutrisi, sehingga menyebabkan kematian jaringan mati, dan kemudian membusuk.

Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui dengan jelas, diduga ada predisposisi genetik dan pengaruh respon imunologi, namun rokok merupakan salah satu faktor risiko yang paling kuat, semua pasien yang menderita penyakit ini adalah perokok. Rokok dapat menyebabkan penyakit buerger karena 3 racun utama yang terdapat di dalam rokok, yaitu:  

1) Nikotin, akan memicu berkumpul dan menempelnya trombosit pada dinding pembuluh darah sehingga lama kelamaan tumpukan trombosit ini menyebabkan pembuluh darah menjadi menyempit, dan aliran darah menjadi terhambat.

2) Karbon monoksida (CO), Gas CO ini cenderung berikatan dengan hemoglobin. Pada darah perokok, kadar CO ini tinggi yaitu sekitar 4-15%, sedangkan pada darah bukan perokok kadar CO hanya sedikit, yaitu < 1%. Hal ini mengakibatkan pada perokok, CO akan menurunkan penghantaran oksigen ke jaringan seluruh tubuh, mengganggu pelepasan oksigen, mempercepat aterosklerosis, dan meningkatkan kekentalan darah sehingga mempermudah penggumpalan darah dan sumbatan pembuluh darah.

3) Tar, komponen padat asap rokok ini bersifat karsinogen. Tar juga diketahui menyebabkan dinding pembuluh darah rusak sehingga dapat menyebabkan terhambatnya aliran darah.

Gejala klinis :

  1. Pada fase akut 2-3 minggu pertama, terjadi perubahan warna kulit ( merah kehitaman ) pada jari-jari kaki atau  tangan, disertai dengan rasa nyeri.
  2. Pada waktu lebih dari 3 minggu, nyeri akan berkurang atau menghilang, warna kulit berubah menjadi lebih gelap dan teraba keras.
  3. Pada fase lanjut jaringan menjadi ganggren/nekrosis ( jaringan mati)

 

Pengobatan :

  1. Umum (non bedah) :

-          Edukasi pasien untuk berhenti merokok

-          Perawatan luka

-          Pengobatan infeksi

-          Obat-obatan golongan antiplatelet dan vasoaktif

b.  Khusus

Dengan tindakan operasi / amputasi