Campak
Instalasi Humas & Pemasaran bekerja sama dengan Instalasi Rawat Inap B mengadakan Kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit dengan mengangkat topik: “Campak”. Acara ini dilaksanakan di Bougenvile Bawah dengan narasumber Rina ST Rumahorbo, S.Kep, Ns pada hari Jumat, 11 Oktober 2019, Pukul 11.00 s/d 12.00 WIB.
Kegiatan edukasi ini dihadiri oleh pasien & keluarga yang sedang berada di Ruang Tunggu. Dalam kegiatan PKRS ini, narasumber menjelaskan, campak adalah munculnya ruam kemerahan di seluruh tubuh akibat infeksi virus. Campak merupakan penyakit menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi dan anak-anak.
Pengertian campak menurut WHO adalah penyakit menular dengan gejala kemerahan berbentuk mukolo papular selama tiga hari atau lebih yang disertai panas 38 derajat celsius atau lebih dan penderita campak awalnya mengalami tanda dan gejala berupa demam, nyeri tenggorokan, hidung meler (coryza), batuk, (Cough), bercak koplik, nyeri otot, dan mata merah (conjunctivitis).
Campak dan Kematian
WHO (2015) Tahun 2013 : 145.700 kematian (400/ hari = 16/jam, Profil Kesehatan Indonesia (2012) Di Negara ASEAN, Indonesia peringkat 1 kasus campak terbanyak (15.489 kasus). Penyakit campak disebabkan oleh virus campak yang termasuk golongan paramyxovirus. Virus ini terdapat dalam darah dan cairan pada jaringan antara tenggorokan dan hidung.
Orang-orang yang rentan terhadap campak
- Bayi berumur lebih dari 1 tahun
- Bayi yang tidak mendapatkan imunisasi
- Remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.
Komplikasi Campak
- Otitis media akut
- Ensefalitis
- Bronchopneumonia
- Enteritis
Cara Penularan Penyakit Campak
Cara penularan penyakit campak adalah melalui droplet (percikan ludah) dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita morbili atau campak
Pengobatan campak
Pemberian kapsul vitamin A, Biru (100.000 IU) pada bayi 6-11 bulan, Merah (200.000 IU) pada balita & Ibu nifas
Perawatan campak
- Jauhkan penderita dari anggota keluarga yang lain agar tidak menularkan penyakit
- Konsumsi makanan bergizi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh
- Istirahat cukup
- Jaga kebersihan tubuh penderita (harus tetap dimandikan)
- Hindari memencet atau memecahkan lepuhan karena dapat menyebabkan infeksi sekunder
- Cucilah tangan setiap kali sesudah menyentuh penderita
- Jalani pola hidup yang bersih dan higienis
- Hindari penularan melalui kotak, ciuman atau penggunaan alat makan bersama
Campak dapat di cegah
- Jaga kebersihan dan kesehatan: Jaga kebersihan lingkungan, dan makan makanan yang sehat, bersih, dan bergizi
- Hindari kontak dengan penderita campak
- Ikut IMUNISASI
- Cegah komplikasi dengan penanganan penyakit sejak dini
Untuk info lebih lanjut dapat mengunjungi Klinik Gizi RSUP Persahabatan
Di Gedung Rawat Jalan Lantai 2