Gizi Pada TB Paru

 Home / Artikel /Gizi Pada TB Paru
Gizi Pada TB Paru

Gizi Pada TB Paru

Instalasi Humas & Pemasaran bekerja sama dengan Instalasi Gizi mengadakan Kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit dengan mengangkat topik: “Gizi Pada TB Paru”. Acara ini dilaksanakan di Soka Atas dengan narasumber Testa Mulia, AMG pada hari Selasa, 25 Juni 2019, Pukul 10.00 s/d 11.00 WIB.

 

Kegiatan edukasi ini dihadiri oleh pasien & keluarga yang sedang berada di Ruang Tunggu Klinik Gigi & Mulut. Dalam kegiatan PKRS ini, diberikan informasi mengenai gizi pada TB paru. Sebelumnya diberikan penjelasan mengenai apa itu TB Paru yaitu suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri mikrobakterium tuberkulosa. Penyakit TB dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan) dan dimana saja.

 

Tanda dan gejala TB paru adalah demam yang berlangsung lama, sering berkeringat di malam hari, batuk-batuk lebih dari 3 minggu, nafsu makan menurun, berat badan menurun dan batuk ada dahak/ berdarah. Pengobatan pada TB paru adalah pengobatan jangka panjang, biasanya selama 6-9 bulan dibantu oleh pembantu minum obat.

 

Pencegahan TB paru sepeti tidak meludah sembarangan, menutup mulut saat ada orang batuk ataupun bersin, olahraga teratur, jaga jarak aman ketika berhadapan dengan penderita TB Paru serta meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang sehat dan bergizi. Kurang asupan makanan dapat menyebabkan, anoreksia, depresi, rasa lelah, mual, muntah, sesak nafas, diare, demam dan infeksi. Tujuan diet pada pasien TB paru adalah meningkatkan status gizi & daya tahan tubuh, memberi asupan zat gizi makro & mikro sesuai dengan kebutuhan, mencapai & mempertahankan berat badan normal, mencegah penurunan berat badan yang berlebihan, mengatasi gejala diare, mual & muntah dan mendorong perilaku sehat dalam menerapkan diet, olahraga dan relaksasi.

 

Syarat diet pada pasien TB paru, kebutuhan kalori : 2000 – 3000 Kkal / hr, protein: 1,5 – 2 gr / kg BB/ hr, lemak cukup, vitamin & mineral tinggi, terutama vitamin A, B12, C, E, Folat, kalsium, magnesium, seng, selenium, serat cukup,berasal dari sayur & buah, cairan cukup, sesuai dengan keadaan pasien, elektrolit. Kehilangan elektrolit melalui muntah dan diare perlu diganti ( natrium, kalium, klorida ), bentuk makanan dimodifikasi sesuai dengan keadaan pasien, makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering, hindari makanan yang merangsang pencernaan, menghindari makanan yang diawetkan / yang beragi, makanan yang bersih bebas dari pestisida/ bahan kimia, menghindari rokok, kafein & alcohol dan rendah laktosa & rendah lemak jika ada diare.

 

Makanan yang dianjurkan pada pasien TB paru seperti banyak mengandung karbohidrat, protein hewani, sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan yang tidak dianjurkan seperti, gula serta olahan gula, gorengan, makanan pedeas, kopi, teh, alkohol dan softdrink.

 

Distribusi makan dalam sehari dengan Makanan pokok 3 kali/hari, terdiri  dari nasi + lauk hewani + lauk nabati + sayur + buah dan makanan selingan 2 – 3 kali/hari, dianjurkan makanan selingan yang padat gizi, misalnya bubur kacang hijau, susu atau produk olahannya, biskuit, roti isi, makanan yang mengandung margarine, telur dan bahan lain yang dapat menyumbangkan energi dan protein.

 

Untuk info lebih lanjut dapat mengunjungi Instalasi Gizi RSUP Persahabatan

Di Instalasi Rawat Jalan Lantai 3