KELAINAN KULIT AKIBAT SERANGGA

 Home / Artikel /KELAINAN KULIT AKIBAT SERANGGA
KELAINAN KULIT AKIBAT SERANGGA

KELAINAN KULIT AKIBAT SERANGGA

Instalasi Humas & Pemasaran bekerjasama dengan Kelompok Staf Medis Kulit & Kelamin mengadakan kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit dengan mengangkat topik ”Kelainan Kulit Akibat Serangga”, acara ini dilaksanakan di Klinik Kulit & Kelamin dengan narasumber dr. Euis Mutmainnah, Sp. KK pada hari Rabu, 21 Agustus 2019, pukul 09.00 s/d 10.00 WIB.

 

Kegiatan edukasi ini dihadiri oleh pasien & keluarga yang sedang berada di Ruang Tunggu Klinik Kulit & Kelamin. Dalam kegiatan PKRS ini, narasumber menjelaskan kelainan kulit akibat serangga memang menjadi masalah yang serius, ada beberapa jenis serangga yang sering kontak dengan manusia seperti tawon, kutu, tungau, semut, nyamuk dan tomcat. Kontak terhadap serangga kadang menimbulkan gejala bengkak, bentol,  gatal, bercak kemerahan. Kelainan kulit akibat serangga yang sering terjadi, seperti insect bite/sting,  skabies dan dermatitis venenata.

 

Insect bite/Sting, dapat disebabkan oleh berbagai macam serangga, misalkan nyamuk, semut, hingga tawon.  Gejalanya dapat berupa bentol gatal hingga bengkak dan dapat hilang dengan sendirinya.  Pada orang sensitive atau alergi dapat bereaksi lebih hebat dan bertahan lebih lama. Bentol karena nyamuk atau semut, bintil - bentol kemerahan dan gatal serta akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Untuk mengurangi gatal, dapat dioleskan bedak, losion atau minyak yang sifatnya mendinginkan.

 

Sengatan Tawon di tandai dengan bercak bentol kemerahan dengan puncak di tengahnya, hingga bengkak di sekitarnya. Seringkali disertai rasa nyeri, terkadang disertai reaksi alergi lebih berat dan  dapat hingga sulit bernapas, pingsan, ataupun syok pada orang tertentu. Sedangkan Skabies, Kudis, gudis atau budukan merupakan penyakit pada kulit yang sangat gatal dan menular yang disebabkan oleh tungau kecil Sarcoptes scabiei, Kutu bawah kulit Cara kerjanya adalah tungau menggali terowongan di bawah kulit dan menyebabkan gatal.

 

Bagaimanakah mengenali scabies, ada empat tanda utama skabies yaitu

- Gatal, terutama malam hari

- Biasanya terdapat pada manusia yang hidup berkelompok

- Berada terowongan kecil di kulit

- Menemukan tungau dengan menggunakan alat pembesar atau mikroskop

 

Gejala gatal terutama malam hari, karena reaksi hipersensitivitas terhadap tungau, cairan, atau kotorannya. Tungau lebih aktif pada malam hari. Lokasi umumnya di area kulit yang tipis tapi dapat seluruh tubuh, kadang disertai infeksi bakteri jadi bernanah.

 

Biasannya penyakit ini mudah menular pada manusia secara kelompok dan tempat lain yang banyak manusia tinggal seatap seperti Pondok Pesantren dan Panti Asuhan. Cara penularannya yaitu secara kontak langsung  (kulit dengan kulit), kontak tidak langsung  yaitu penularan yang tidak langsung dari kulit ke kulit, tapi menular melalui alat yang di pakai bersama seperti, handuk, sabun mandi , sajadah, sprei/tempat tidur dan lain-lain.

 

Pengobatan skabies bisa di lakukan dengan obat antiskabies oles dan obat minum atau oles lain sesuai gejala. Cara pakai obat antiskabies adalah bersihkan badan terlebih dahulu dengan mandi, oleskan krim ke seluruh tubuh baik ada gatal maupun tidak. Area lipatan jangan terlewatkan, diamkan 8 10 jam lalu setelah itu dibersihkan kembali dengan mandi disabuni.

 

Yang perlu diperhatikan dalam membasmi skabies di lingkungan kita ialah  pengobatan serentak dengan orang satu tempat tinggal. Jaga kebersihan diri dengan cara penanganan pakaian dan bahan kain lain seperti pakaian, sprei, sarung bantal, handuk, alat shalat, dan bahan kain lain.

 

Tipsnya dengan Rendam air panas (+500C) selama 10 menit, cuci dengan deterjen, jemur di bawah sinar matahari langsung, lalu setrika atau bungkus dalam plastik rapat-rapat dan diamkan selama 48-72 jam dan kemudian cuci.  Jemur dan bersihkan kasur, sofa, dan karpet secara rutin. Hindari bertukar pakaian dan barang pribadi lainnya (handuk, pakaian, kerudung, sarung, dll).

 

Mengenal serangga tomcat nama lainnya ialah semut semai atau Paederus littoralis,tinggal di dekat tanaman. Tomcat tidak menggingit ataupun menyengat. Tomcat mengeluarkan cairan yang menimbulkan iritasi pada kulit.  Kelainan kulit akibat tomcat seringkali tersusun linear atau garis atau memanjang, Dapat disertai lepuh dengan rasa nyeri. Dapat menimbulkan bercak lepuh serupa di kulit yang terlipat ‘Butterfly Effect’. Apa yang harus dilakukan jika lihat serangganya, jangan disentuh dipencet atau dipukul. Usir dengan ditiup atau menggunakan alat lain (kertas, kain, sapu, dll). Cuci bersih kulit yang terkena serangga tersebut dengan air bersih mengalir, kompres dingin, dapat dioleskan bedak, losion atau  minyak yang sifatnya mendinginkan. Jika gatal dan perih berlanjut, periksakan ke fasilitas kesehatan. Rutin membersihkan lingkungan tempat tinggal. Hindari adanya rongga udara atau ventilasi terbuka atau dapat ditutup dengan kawat nyamuk. Bersihkan pot tanaman secara teratur dan  perhatikan apakah ada sarang serangga. Hindari mengoleskan minyak sejenis cairan, balsam atau krim yang terasa panas pada kulit yang terkena serangga karena rasa hangat hanya mengalihkan gatal sementara, tetapi selanjutnya akan menambah iritasi kulit.

 

Untuk info lebih lanjut dapat mengunjungi Klinik Kulit & Kelamin RSUP Persahabatan

Di Instalasi Rawat Jalan Lantai 2