Kenali Gagal Jantung: Diagnosa Awal dan Terapi Optimal

 Home / Artikel /Kenali Gagal Jantung: Diagnosa Awal dan Terapi Optimal
Kenali Gagal Jantung: Diagnosa Awal dan Terapi Optimal

Kenali Gagal Jantung: Diagnosa Awal dan Terapi Optimal

Oleh dr. Nana Maya Suryana, SpJP- FIHA

RSUP Persahabatan

 

Gagal jantung diartikan sebagai suatu kondisi dimana jantung melemah dan tidak mampu menjalankan fungsinya untuk memompakan darah yang mengandung oksigen dan nutrisi secara optimal keseluruh tubuh.

 

Pada masyarakat awam, istilah gagal jantung ini sering juga dikenal sebagai payah jantung, jantung lemah, dan jantung bengkak atau pembesaran jantung.

 

Penyebab sangat beragam, karena kondisi gagal Jantung ini sebenarnya adalah sebagai kondisi akhir dari berbagai kelainan jantung ataupun Faktor resiko penyakit jantung yang tidak ditangani dengan baik.

 

Di Indonesia Penderita gagal jantung cukup banyak berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas) kementrian Kesehatan Indonesia pada tahun 2018, prevalensi penyakit gagal jantung Indonesia berdasarkan diagnosis dokter diperkirakan sebesar 1,5% atau diperkirakan sekitar hampir 30.000 orang di seluruh Indonesia. Dari data yang ada saat ini di pokja gagal jantung PERKI ( di dapat dari 10 senter pelayanan jantung di Indonesia). Didapatkan proporsinya lebih banyak pada laki-laki yaitu 67%, dengan usia rata –rata 57 tahun, ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan Negara- Negara lain di dunia, dimana usia rata- rata penderita gagal jantung diatas 60 tahun. Secara proporsi, kelompok usia terbanyak  yaitu lebih dari 60 tahun (42%) dan yang paling rendah usia dibawah 40% yaitu sebesar 12%.

 

17,2% gagal jantung meninggal saat perawatan di RS

11,3% meninggal dalam 1 tahun setelah perawatan

17% mengalami perawatan berulang

Oleh karena banyaknya penderita gagal jatung, dan untuk meningkatkan kepedulian terhadap kita terhadap penyakit jantung, maka telah dicanangkan tanggal 3 Mei sebagai hari peduli Gagal jantung Indonesia.

 

Faktor- faktor Resiko gagal jantung:

-          Usia, semakin bertambahnya usia maka kemungkinan untuk menderita gagal jantung juga semakin meningkat, walaupun tidak menutup kemungkinan usia muda, dibawah usia 40 tahun juga bisa mengalami gagal jantung.

-          Memiliki riwayat penyakit jantung ( Koroner/ serangan jantung, Penyakit Jantung Bawaan, Kelainan irama jantung, kelainan katup jantung, dll.

-          Hipertensi

-          Diabetes

-          Merokok

-          Konsumsi alcohol

-          Memiliki berat badan berlebihan ( metabolic syndrome)

-          Jarang berolahraga ( cendrung sedentary life stile)

-          Tidak mengkonsumsi makanan  gizi seimbang ( Hipertensi, DM, Obesitas)

 

Jenis- jenis gagal jantung:

  1. Berdasarkan waktu kejadian : Akut dan kronik
  2. Berdasarkan bagian jantung yang terkena : gagal jantung kiri ( paling banyak) dan gagal jantung kanan
  3. Gagal jantung sistolik (Pompa) dan diastolik ( gangguan relaksasi, misal pada kondisi hipertensi otot jantung menebal)

 

Tanda dan gejala penyakit jantung:

-          Kesulitan bernapas/ sesak napas/ napas pendek

-          Kelelahan berlebihan/ mudah lelah, terutama saat beraktivitas

-          Tidak bisa tidur dengan 1 bantal/ lebih nyaman tidur dengan posisi setengah duduk

-          Pembengkakan di beberapa bagia tubuh, terutama kaki dan perut

-          Denyut jantung cepat/ tidak teratur

-          Nafsu makan menurun, ini akibat dari adanya penumpukan cairan diperut, sehingga menjadi terasa begah, cepat kenyang

-          Menurun nya konsentrasi

-          Sering terbangun tengah malam karena sesak.

 

Kapan seseorang memeriksakan diri kedokter: dibagi menjadi 3 kelompok/ zona: Merah, Kuning, Hijau

-          Merah: kondisi akut,  Harus saat itu juga ke Rumah sakit, kriteria: sesak memberat sampai kesulitan bernapas bahkan saat istirahat, gelisah, penurunan kesadaran, nyeri dada berat

-          Kuning: Kondisi pertengahan, harus ke dokter, namun tidak harus saat itu juga, kriterianya: mudah lelah/ sesak saat beraktivitas, adanya pembengkakan dikaki, perut, berat badan naik 2 kg dala 1 minggu, lemas, tidak napsu makan

-          Hijau: kondisi yang paling stabil pada pasien gagal jantung, dapat beraktivitas sehari- hari tanpa adanya keluhan, berat badan stabil, tidak adanya nyeri dada/ batuk, dapat tidur dengan 1 bantal.

 

Diagnosa awal penyakit gagal jantung:

-          Pemeriksaan darah: untuk melihat fungsi ginjal, hati dan kelenjar tiroid, karena gagal jantung ini juga terkait dengan berbagai kelainan organ tubuh lainya

-          Elektrokardiogram (EKG), untuk melihat adanya kelainan pada aktivitas listrik jantung

-          Ekokardiogram: USG untuk menilai fungsi pompa jantung, fungsi katup dan tekanan-tekanan ruang jantung

 

Pemeriksaan penunjang lainya:

-          Kateterisasi jantung: untuk menilai kondisi pembuluh darah koroner

-          MRI:  untuk menilai proses inflamasi, menilai fungsi otot jantung lebih detail

 

Penyakit gagal jantung apakah bisa disembuhkan?

Tepatnya bukan sembuh, tapi terkontrol, karena jika sudah mengalami gagal jantung, penanganan yang bisa dilakukan hanyalah untuk mengurangi beban kerja jantung dan membantu penderitanya untuk melakukan aktivitas sehari-hari,  sulit untuk mengembalikan fungsi jantung kembali normal, kecuali keadaan tertentu, terutama untuk gagal jantung akut/ppcm, infeksi/ myocarditis, deteksi dini dan tatalaksana cepat diharapkan bisa mengembalikan fungsi jantung.

 

Penanganan dan pengobatan; sesuai dari dokter, acei/arb, BB, mra.

Selain obat-obatan jangan lupa yang harus diperhatikan adalah asupan cairan dan asupan garam, aktivitas fisik serta rutin berolahraga.

 

Pencegahan penyakit gagal jantung:

-          Mengkonsumsi makanan sehat yang cukup mengandung zat besi, serta enghindari asupan garam yang berlebihan.

-          Menjaga berat badan

-          Berhenti merokok

-          Membatasi konsumsi minuman keras

-          Berolahraga secara teratur

-          Menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah pada batas normal.

 

Pesan sehat:

 Jangan jadikan gagal jantung menjadi “ MOMOK” yang menakutkan, kenali sedini mungkin Resikonya, tanda dan gejala, jangan takut memeriksakan diri ke dokter, karena semakin cepat didiagnosis dan di tangani, maka kualitas hidup juga akan semakin meningkat. Pasien gagal jantung masih dapat hidup aktif dan produktif. (Produksi Promkes | Publikasi Hukormas)

 

Sumber:

1.https://www.google.com/ animasi penyakit gagal jantung tanggal 17 mei 2021 jam11.18

2. Suryana,N.M: siaran Radio kesehatan, Kemenkes Ri