Latihan Pernapasan Selama dan Pasca Covid-19
oleh: dr. Siti Chandra Widjanantie, SpKFR-K
RSUP Persahabatan
Latihan pernapasan yang dilakukan memiliki prinsip untuk melatih pengembangan paru–paru agar lebih optimal, karena pada COVID-19 terjadi gangguan restriksi pada paru–paru (sulit mengembang). Latihan ini juga bertujuan untuk mengurangi laju terjadinya fibrosis atau pembentukan jaringan parut pada paru-paru.
Salah satu latihan sederhana yang dapat dilakukan adalah Breath Stack Exercise (Latihan Menarik Napas Bertahap). Latihan ini dilakukan dengan cara menarik napas secara bertahap hingga maksimal, usahakan untuk menahan napas semampunya sebelum mengeluarkannya. Latihan ini dapa tmelatih proses inspirasi (tarik napas) agar dapat optimal sekaligus melatih otot-otot di area rongga dada dan diafragma yang berperan besar dalam gerak dinamis pernapasan.
Latihan mobilitas thorakal (Chest mobility exercise) adalah latihan gerakan sangkar dada, dilakukan dengan cara menggerakan kedua tangan ke atas dan kebawah, ataupun kedepan, samping dan kebelakang diikuti dengan inspirasi dan ekspirasi.
Posisi prone meningkatkan proses lung recruitment, dimana alveoli paru-paru yang mengembang menjadi lebih banyak dan optimal, karena pada sisi belakang rongga dada di isi oleh jaringan paru-paru, tidak terbebani oleh organ rongga dada lainnya.Posisi prone dapat memperbaiki pengembangan alveol (gelembung udara di paru-paru) apa bila dilakukan minimal 2 jam. (Produksi Promkes | Publikasi Hukormas)
Daftar Pustaka
- Lee RM, Tan PG, Puah SH et al. Prone Positioning in COVID-19 Patients. Ann Acad Med Singapore 2020;49(7):509–13
- Roofe LR, Resha DJ, Abramo TJ et al. Noninvasive Bedside Assessment of Acute Asthma Severity Using Single-Breath Counting. PediatrEmer Care 2014;30: 8Y10
- Wang TJ, Chau B, Lui M et al. PM&R and Pulmonary Rehabilitation. Am JPMR 2020; DOI: 10.1097/PHM.0000000000001505
- Poster Edukasi RS. Darurat COVID-19 WismaAtlitKemayoran. 2021
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpeg)