Mengenal Tuberkulosis Pada Anak

 Home / Artikel /Mengenal Tuberkulosis Pada Anak
Mengenal Tuberkulosis Pada Anak

Mengenal Tuberkulosis Pada Anak

Mengenal Tuberkulosis Pada Anak

 

Instalasi Pelayanan Humas & PKRS bekerja sama dengan Instalasi Farmasi mengadakan Kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit dengan mengangkat topik: “Mengenal Tuberkulosis Pada Anak”. Acara ini dilaksanakan di Apotek Rawat Jalan dengan narasumber Mahasiswa profesi apoteker  UHAMKA Jakarta pada hari Selasa, 27 Maret 2018, Pukul 10.00 s/d 11.00

Kegiatan edukasi ini dihadiri oleh pasien & keluarga yang sedang menunggui. Dalam kegiatan PKRS ini, disampaikan pengertian apa itu TB? Penyakit yang sangat menular dan bukan penyakit keturunan, disebabkan bakteri micobakterium TB di dapat dari orang dewasa yang menderita TB paru. Bagaimana cara penularan TBC? Pada waktu berbicara, meludah, batuk atau bersin  penderita TBC akan mengeluarkan kuman TBC yang akan menyebarkan kuman TBC yang ada diparu-paru ke udara dalam bentuk percikan dahak. Kuman TBC tersebut dapat terhirup orang disekitarnya dan menular pada orang-orang yang secara tak sengaja menghirupnya. Setelah kuman TBC masuk kedalam tubuh manusia melalui pernafasan, kuman tersebut dapat menyebar dari paru-paru ke bagian tubuh lain.

Waspadai tuberkolusis pada anak seperti, Batuk lebih dari 2 minggu, Diare, lemah, letih lesu, pertumbuhan lambat, Demam lebih dari 2 minggu/berulang, tanpa sebab yang jelas, tidak nafsu makan dan berat badan anak turun/tidak naik dalam 1 bulan walaupun sudah dengan penanganan gizi dan kontak erat dengan orang dewasa yang terkena TB (BTA +) 2 minggu.

Agar lebih jelas segera bawa anak untuk melakukan pemeriksaan di RS/Puskesmas, anak kita akan menjalani pemeriksaan: mantoux test, cairan bilasan lambung dan foto rontgen. TBC dapat dicegah dan disembuhkan dengan cara, TBC dapat dicegah dengan memutus rantai penularan yaitu dengan mengobati penderita TBC sampai benar-benar sembuh serta dengan melaksanakan Pola Hidup Bersih dan Sehat. TBC dapat disembuhkan dengan minum semua obat yang diberikan secara teratur, sampai dinyatakan sembuh.

Pengobatan TBC, seseorang anak yang positif menderita penyakit TBC bila berobat di Unit Pelayanan Kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit) akan mendapat obat TBC yang disebut “Kombipak” atau paket obat FDC secara gratis.

Prinsip pengobatan TBC:

  1. Tahap intensif
  • Obat diberikan setiap hari (Rifampisin, ISONIAZID DAN PYRAZINAMID)
  • Perlu pengawasan secara langsung untuk mencegah kekebalan
  • Sebagaian besar penderita TB BTA positif menjadi BTA negative dalam 2 bulan

2. Tahap lanjutan

  • Jenis obat lebih sedikit (rifampisin dan isoniazid)
  • Jangka waktu yang lebih lama yaitu 4 bulan
  • Penting untuk membunuh kuman persister (dormant) sehingga mencegah terjadinya kekambuhan

Bagaimana agar anak mau minum obat, penanaman sugesti oleh orang tua dan penambahan syruplus atau madu namun jangan berlebihan (karena dapat menyebabkan batuk). Makanlah makanan yang bergizi, jangan biarkan anak kita tidak mau makan, beri makan pada anak sedikit tapi sering dan bari makanan yang bergizi.

 

Jaga lingkungan rumah agar tetap sehat dan bersih dengan:

  • Rumah harus terkena cahaya matahari/pencahayaan yang cukup.
  • Jangan sampai terlalu lembab.
  • Ventilasi harus baik
  • Jika ada orang dewasa yang batuk, tidur harus terpisah dengan anak.
  • Jemur kasur, bantal teratur.
  • Buka jendela tiap pagi hari.

Dukungan dan kasih sayang, dukungan seluruh keluarga merupakan hal yang paling penting, keluarga merupakan sumber kekuatan dan kesembuhan anak, jangan berputus asa dan kesembuhan ada di tangan kita semua

Jika tuberkulosis tidak diobati, dapat menyebar ke seluruh organ tubuh dan menimbulkan kematian. Dapat menyebar ke otak berakibat meningitis TB. Menyebab ke peurt dan pencernaan.

Ayo berantas TBC dengan 3A, Anjurkan hidup sehat tanpa TB, Anjurkan penderita segera periksa, dan Awasi pengobatannya.