Mitos Atau Fakta Kesehatan Gigi & Mulut

 Home / Artikel /Mitos Atau Fakta Kesehatan Gigi & Mulut
Mitos Atau Fakta Kesehatan Gigi & Mulut

Mitos Atau Fakta Kesehatan Gigi & Mulut

Instalasi Humas & Pemasaran bekerja sama dengan Kelompok Staf Medis Gigi & Mulut mengadakan Kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit dengan mengangkat topik: “Mitos Atau Fakta Kesehatan Gigi & Mulut”. Acara ini dilaksanakan di Klinik Gigi & Mulut dengan narasumber drg. Kussulistyowati, Sp.ORT dan Coass FKG UI pada hari Kamis, 8 Mei 2019, Pukul 09.00 s/d 10.00 WIB.

 

Kegiatan edukasi ini dihadiri oleh pasien & keluarga yang sedang berada di Ruang Tunggu Klinik Gigi & Mulut. Dalam kegiatan PKRS ini, narasumber menjelaskan tentang banyak nya “mitos” yang berkembang di masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut yang sering kita dengar dan sayangnya banyak dipercaya sehingga menyebabkan kesalahpahaman dalam kehidupan sehari-hari. Kebanyakan orang mempercayai mitos dengan alasan informasi tersebut didapat secara turun temurun dari orang tua, pernah mengalami sendiri kejadian seperti yang dikatakan dalam mitos, atau karena banyak orang yang mempercayai sehingga menjadi ikut percaya tanpa pernah mencari tahu atau menanyakan hal sebenarnya pada dokter gigi yang pastinya paham mengenai permasalahan dalam kesehatan gigi dan mulut. Agar tidak semakin salah paham, mari disimak penjelasan mengenai mitos dan fakta yang sesungguhnya.

 

Mitos vs fakta seputar sikat gigi, mitos ketika “Menyikat gigi dengan bulu sikat yang keras dan dengan tekanan yang kuat dapat membuat gigi kita lebih bersih”. Fakta, “Menyikat gigi dengan bulu sikat yang keras dan dengan tekanan yang kuat dapat melukai gusi dan gigi”. Karena itu sikatlah gigi dengan sikat berbulu lembut menggunakan tekanan ringan namun merata pada semua permukaan gigi dengan durasi ideal antara 2 hingga 3 menit.

 

Mitos, “Sikat gigi langsung setelah selesai makan itu baik”. Fakta, “Sikat gigi langsung setelah makan dapat membuat lapisan email gigi lebih mudah terlarut”. Keadaan rongga mulut setelah makan itu asam setelah makan dapat membuat lapisan email gigi lebih mudah terlarut. Karena itu sikatlah gigi dengan sikat berbulu lembut menggunakan tekanan ringan namun merata pada semua permukaan gigi dengan durasi ideal antara 2 hingga 3 menit.

 

Mitos, Mencabut gigi dapat menyebabkan kebutaan/kerusakan syaraf mata. Fakta, Mencabut gigi tidak menyebabkan kebutaan/kerusakan syaraf mata. Saraf gigi dan saraf mata berasal dari cabang yang berbeda. Mata dipersarafi oleh saraf optalmikus sedangkan gigi dipersarafi oleh saraf maksilaris dan mandibularis. Sehingga tidak perlu khawatir bila dilakukan tindakan pencabutan gigi.

 

Mitos, “Tidak usah ke dokter gigi selama gigi tidak sakit”. Benarkah? Fakta, “Sebaiknya tetap harus berkunjung ke dokter gigi secara rutin minimal setiap dua kali dalam setahun tanpa melihat kondisi gigi Anda saat ini”. Hal ini dikarenakan terkadang hanya dokter gigi yang bisa melihat masalah pada gigi yang mungkin ada tapi tidak kita sadari. Anda justru bisa mengetahui kondisi kesehatan gigi dan mulut mulai dari masalah bau mulut, kesehatan gusi, keberadaan plak dan karang gigi dan sebagainya sehingga perawatan pada tahap awal bisa dilakukan dengan segera.

 

Mitos, “Tidak perlu merawat gigi anak karena nantinya akan diganti dengan gigi tetap”. Fakta, “Perawatan pada gigi anak sangat penting dilakukan sejak gigi susu mulai tumbuh”. Gigi berperan penting dalam proses pengunyahan makanan yang berhubungan dengan asupan nutrisi anak dan mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum. Selain itu, apabila anak memiliki gigi susu yang banyak berlubang juga dapat mempengaruhi perkembangan gigi tetap penggantinya.

 

Untuk info lebih lanjut dapat mengunjungi Klinik Gigi & Mulut RSUP Persahabatan

Di Instalasi Rawat Jalan Lantai 3