MITOS DAN FAKTA EPILEPSI

 Home / Artikel /MITOS DAN FAKTA EPILEPSI
MITOS DAN FAKTA EPILEPSI

MITOS DAN FAKTA EPILEPSI

Instalasi Humas & Pemasaran bekerja sama dengan Kelompok Staf Medis Saraf mengadakan Kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit dengan mengangkat topik: “MITOS DAN FAKTA EPILEPSI”. Acara ini dilaksanakan di Ruang Tunggu KSM Saraf dengan dr. TAN YOSEPHINE, Sp.S pada hari Kamis, 5 Maret 2020, Pukul 09.00 s/d 10.00 WIB.

 

Kegiatan edukasi ini dihadiri oleh pasien & keluarga yang sedang berada di ruang tunggu Klinik Saraf. Dalam kegiatan PKRS ini, narasumber menjelaskan. APA ITU EPILEPSI?Manifestasi gangguan fungsi otak dengan berbagai etiologi, dengan gejala tunggal yang khas, yaitu kejang berulang akibat lepasnya muatan listrik neuron otak secara berlebihan dan paroksimal.

 

Bangkitan serupa (stereotipik) yang berlebihan dan abnormal, berlangsung mendadak dan sementara, dengan atau tanpa perubahan kesadaran.

 

Disebabkan oleh hiperaktifitas listrik sekelompok sel saraf di otak dan bukan disebabkan oleh suatu penyakit otak akut.

 

APA SAJA PENYEBAB EPILEPSI?

 

  1. Penyebab Primer: Idiopatik (jenis epilepsi yang penyebabnya tidak diketahui. Sejumlah ahli menduga bahwa kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik (keturunan).
  2. Penyebab Sekunder: Trauma/cedera kepala, kelainan metabolik, kelainan elektrolit, penyakit lain yang menyertai.

 

GEJALA EPILEPSI

 

  1. KEJANG FOKAL : Lesi yang terdapat pada kejang parsial berasal dari sebagian kecil dari otak atau satu hemisfer serebrum. Kejang terjadi pada satu sisi atau satu bagian tubuh dan kesadaran penderita umumnya masih baik.
  • Kejang Parsial Sederhana
  • Gejala yang timbul berupa halusinasi dan kejang
  • Pada kejang parsial sederhana, kesadaran penderita masih baik.
  • Kejang Parsial Kompleks
  • Gejala bervariasi dan hampir sama dengan kejang parsial sederhana, tetapi yang paling khas terjadi adalah penurunan kesadaran

 

  1. KEJANG UMUM: Lesi yang terdapat pada kejang umum berasal dari sebagian besar dari otak. Kejang terjadi pada seluruh bagian tubuh dan kesadaran penderita umumnya menurun.
  • Kejang Absans
  • Kejang Atonik
  • Kejang Mioklonik
  • Kejang Tonik-Klonik
  • Kejang Klonik
  • Kejang Tonik

 

Mitos epilepsi:

  • Epilepsi disebabkan oleh kerasukan roh jahat, orang dengan epilepsi harus dibawa ke dukun untuk dilakukan ritual pengusiran roh jahat.
  • Jangan pernah menyentuh pasien epilepsi yang mengalami kejang-kejang. Gangguan akan ditularkan kepada anda
  • Seseorang dengan epilepsi membawa stigma pada keluarga, jadi hal ini harus disembunyikan

 

Fakta epilepsi:

  • Epilepsi adalah gangguan medis. Sekarang mudah diobati dengan pengobatan modern, jadi pasien harus dibawa ke dokter.
  • Pasien yang mengalami kejang-kejang membutuhkan medis dan harus diberikan perawatan yang tepat. Epilepsi tidak dapat ditularkan kepada orang lain dengan menyentuh pasien.
  • Sayangnya, stigma terhadap penderita epilepsi dan keluarga mereka terus berlanjut dan menjadi lazim. Setiap upaya harus dilakukan untuk menghilangkan stigma ini melalui pendidikan.

 

CARA MENANGANI KEJANG:

 

  • Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut (benda keras)
  • Jangan memberikan cairan atau obat ke mulut
  • Jangan menahan atau mencoba menghentikan orang yang kejang
  • Tetap temani orang yang menderita kejang sampai sadar kembali dan mengenali lingkungannya
  • Jangan panik
  • Catat waktu dan durasi saat kejang dimulai
  • Jauhkan pasien dari tempat dan benda-benda yang membahayakan penderita epilepsi
  • Miringkan dan longgarkan pakaian penderita