Setiap Detik Berharga, Selamatkan Anak Dari Tuberkulosis
Oleh: dr Tjatur Kuat Sagoro, Sp.A (K)
Dari RSUP Persahabatan
Tuberkulosis (TBC) adalah: merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri “Mycobacterium tuberculosis”, yang menyerang organ paru dan juga dapat menyerang organ tubuh lain nya. TBC ditularkan melalui udara, yaitu ketika seseorang dengan infeksi TBC aktif batuk, bersin atau mengeluarkan dahak dan meludahkannya ke sembarang tempat. TBC bisa menyerang siapa saja termasuk anak-anak, risiko TBC pada anak bahkan lebih tinggi, mengingat daya tahan tubuh mereka yang masih lemah.
Berdasarkan World Health Organization (WHO) kasus TBC di dunia pada tahun 2017 mencapai 10 juta kasus . Di Indonesia sendiri, pasien TBC anak usia di bawah 15 tahun mencapai 7% dari seluruh Pasien TBC, dengan jumlah yang terbanyak terdapat pada provinsi Jawa Barat dan Papua (alomedika.com).
TBC pada anak sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan angka kesakitan dan kematian yang cukup besar. Anak bisa menjadi sumber penularan saat mereka dewasa , karena bakteri “mycobakhterium tuberculosis” penyebab TBC bersifat “Dorman” selama bertahun- tahun . TBC pada anak tidak dapat menular ke anak lain nya kecuali pada anak yang menderita TBC Tipe dewasa yaitu: TBC pada anak dengan gambaran menyerupai TBC pada dewasa dan ditemukan BTA pada pemerisaan dahak ( BTA Positif).
Jika di temukan (BTA Positif) Penularan TBC pada anak sama dengan orang dewasa yaitu dengan menghirup udara oleh penderita yang terinfeksi bakhteri mycobakhterium tuberculosadi udara bakhteri yang tersebar saat penderita berbicara, batuk, bersin.
TBC pada anak selain bisa menyerang Organ Paru juga bisa menyerang organ tubuh lain nya, seperti:
- Tulang belakang
- Kelenjer getah bening
- Kulit
- Otak
- Jantung
- Usus
- Ginjal dan organ tubuh lain nya
Pendekatan awal pada anak untuk mendeteksi TBC
- Anak tertular oleh penderita TBC dewasa aktif
- Hasil pemeriksaan dahak menunjukkan adanya kuman basil tahan asam positif ( BTA)
- Berat badan tidak naik dalam 1 bulan atau berat badan
- Anak menjadi lesu dan lemah terlihat kurang aktif danmalas untuk bermain
- Batuk yang tidak sembuh- sembuh selama 3 minggu dan semakin lama semakin memburuk/ tidak ada perbaikan
- Deman 2 minggu / lebih dan berulang dan disertai dengan keringat malam dan gejala ini tidak khas pada anak
Pengobatan TBC pada anak berdasarkan pada anak pada kasus TBC Laten atau TBC aktif jika anak dalam:
- Kasus TBC laten biasanya diberikan obat Isiniazid selama 9 bulan- rifampisine selama 4 bulan
- Kasus TBC aktif: dimana TBC laten telah berkemmbang menjadi TBC aktif: obat TBC diberikan tidak jauh beda dengan obat TBC laten yaitu Isoniazid dan Rifampicin.
Hal yang sangat penting untuk di ingat bahwa pada anak harus minum obat sampai habis dan sesuai dengan resep dokter untuk mencegah terjadinya resistensi terhadap obat TBC
Pencegahan TBC pada anak:
- Meningkatkan system imunitas tubuh anak dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi.
- Berikan vaksinasi BCG ( vaksinasi BCG tidak dapat mencegah terjadinya TBC namun bisa mencegah TBC yang jatuh pada kondisi berat pada anak seperti :meningitis TBC, TBC Kelenjar, TBC Tulang atau TBC milier.
- Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
TBC pada anak dapat disembuhkan, tergantung dari berat ringanya penyakit. Pengobatan TBC pada anak membutuhkan waktu 6- 12 bulan. Hal yang sangat penting untuk di ingat bahwa pada anak harus minum obat sampai habis dan sesuai dengan resep dokter untuk mencegah terjadinya resistensi terhabdap obat TBC. (Produksi Promkes | Publikasi Hukormas)
Sumber:
- https://www.google.com/search?q=gambaran+tbc+paru
- https://www.alodokter.com/kenali-tbc-pada-anak-dan-laksanakan-prosedur-pengobatan-yang-tepat