Tips Parenting, Pendidikan Anak dalam Keluarga dimasa Pandemi Covid-19

 Home / Artikel /Tips Parenting, Pendidikan Anak dalam Keluarga dimasa Pandemi Covid-19
Tips Parenting, Pendidikan Anak dalam Keluarga dimasa Pandemi Covid-19

Tips Parenting, Pendidikan Anak dalam Keluarga dimasa Pandemi Covid-19

Tips Parenting, Pendidikan Anak dalam Keluarga dimasa Pandemi Covid-19

 

Selama Pandemi Covid-19, Seluruh sekolah dari pendidikan usia dini sampai perguruan tinggi di sarankan melaksanakan pembelajaran dari rumah ( BDR (Belajar Dari Rumah )). Pendidikan secara virtual ini seiring dengan peningkatan kasus Covid-19 di dunia khususnya di Indonesia.

 

Manusia lahir mengalami perkembangan secara fisik, bahasa, kognitif, sosial dan moral, dan diharapkan anak anak secara ideal dapat memenuhi tugas-tugas perkembangannya.

Pandemic Covid menjadikan desrupsi besar terhadap kehidupan kita semua, dan menjadi sumber stress yang dapat mempengaruhi kesehatan mental masyarakat saat ini, terlebih pada anak anak kita yang masih belajar ketrampilan resiliensi . Bila kita melihat kebijakan BDR tentunya akan berdampak pada kondisi kesehatan jiwa anak dan juga keluarganya, dimana kita semua dihadapkan pada situasi yang menuntut kita untuk menyesuaikan diri secara cepat dalam situasi tak menentu. Berdasarkan penelitian pada e-conseling dari bulan Maret sampai Agustus 2020 yang dilakukan oleh Tim Satgas Covid dari Ikatan Psikologis Indonesia, ada peningkatan masalah psikologis yang muncul. Mayoritas masalah pada anak yaitu adanya hambatan dalam belajar. Anak dalam masa pertumbuhan dan perkembangan dituntut untuk menyesuaikan cara belajar dari tatap muka menjadi virtual yang berarti berhadapan dengan objek yang tidak langsung terlihat. Terdapat lebih dari 14.000 kasus diantaranya kecemasan, suasana hati mudah berubah dan bahkan gangguan cemas juga pada orang dewasa disekitarnya atau pendamping belajar anak  yaitu orang tua atau wali atau pengasuh. Dampak nyata pada negative Learning Loss ,penurunan capaian belajar, tugas menumpuk, materi pembelajaran sulit diserap atau kurang diskusi, keterbatasan Gawai dan kuota internet/ Sinyal, ancaman putus sekolah karena anak ikut bekerja menyokong ekonomi keluarga, bahkan KDRT tak terdeteksi, kurang bersosialisasi sesuai tuntutan perkembangan. Oleh karena itu, dibutuhkan keterlibatan peran serta aktif lingkungan terdekat anak dalam penyesuaian pola dalam BDR ( belajar dari rumah) .

Di sisi lain, metode belajar menoptimalkan fungsi teknologi sesuai dengan generasi anak saat ini yang memiliki kemampuan adaptif tinggi pada teknologi.

Dari penelitian tsb dihasilkan saran untuk pemangku kebijakan dan juga pihak pihak terkait, salah satunya Dinas Pendidikan yang telah memberikan perhatian dan  melakukan berbagai upaya seperti metode pembelajaran yag disesuaikan, pemberian training-training untuk pendidik  terkait BDR, metode evaluasi  dan penilaian dari sekolah misal melalui proyek tematik, adanya metode evaluasi pengawasan orangtua, tuntutan pendidikan yang disesuaikan. Disisi lain untuk meringankan beban masyarakat khususnya ekonomi , pemerintah memberikan berbagai macam bantuan mulai dari sembako, uang tunai dan kuota.

Kondisi BDR karena pandemi ini juga memiliki beberapa sisi positif  selain bisamencegah penularan Covid-19. Adapun dampak positif lainnya yaitu waktu belajar lebih singkat, memiliki banyak waktu hingga meningkatkan kedekatan intens dengan keluarga khususnya ayah, Ibu dan siswa bisamengembangkan diri dalam berbagai ketrampilan , metoda belajar lebih variatif, sistem atau kurikulum pendidikan Indonesia akan lebih maju kearah E- Education,  mengkondisikan anak ekplorasi dan memanfaatkan tekhnologi sesuai dengan gerasinya,  anak belajar peka dan beradaptasi dengan perubahan, bahkan ada sebagian anak lebih nyaman belajar dari rumah karena satu dan lain hal.

Pentingnya peran orang tua sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama, sekolah hanyalah Sebagai fasiltator karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah didalam keluarga. Ada tujuh  peran utama keluarga dalam pendidikan anak yaitu Fungsi keimanan atau akhlak, Fungsi edukatif, Fungsi sosialisasi, Fungsi Proteksi atau  Perlindungan, Fungsi afeksi, Fungsi ekonomi, Fungsi rekreasi.

Disis lain keluarga memiliki peran dalam perkembangan anak yaitu sebagai pengalaman pertama masa kanak- kanak, menjamin kehidupan emosional anak, menanamkan dasar pendidikan moral, memberikan dasar pendidikan sosial, peletakan dasar- dasar keagamaan

Berikut beberapa tips bagi orangtua yang ikut serta mendampingi anak yang belajar dari rumah yaitu ciptakan komunikasi proaktif, ciptakan suasana  kondusif, lakukan pemantauan pengerjaan tugas dan diskusi interaktif dengan anak, terakhir berikat penilaian evaluasi pada hasil kerjanya yang tentunya berupa reward/hadiah yang dapat berwujud kegiatan positif yang disukainya.

Hal lain dalam pengasuhan keluarga Indonesia perlu menerapkan tiga prinsip pendidikan yang diajarkan KI Hajar Dewantara: ( asih, asah, asuh)

Asih: Mengasihi, Kebutuhan kasih sayang, rasa aman, pendidikan melalui suasana kekeluargaan, hangat

          ramah, akrab, demokratis.

Asah: Memahirkan, Kebutuhan pendidikan dengan memberikan stimulasi empat hal penting pada anak

           Perkembanagan motorik kasar, Halus, bahasa bicara dan social kemandirian.

Asuh: Membimbing, Pemenuhan kebutuhan Pokok anak termasuk juga kesehatan imunisasi Vaksin

Sebagai contoh :

  1. Diskusi  mengenai Covid dan antisipasi bahaya dalam bahasa mereka (asuh)
  2. Menyediakan waktu berkualitas untuk anak secara khusus (asih)
  3. Buat rutinitas/ jadwal rutin harian yang sehat ( asah)
  4. Merawat diri untuk kesehatan fisik dan mental/self care, kerjasama ( asuh dan asah)
  5. Kegiatan sosialisasi jarak jauh dengan media social, menulis surat atau buat cerita (asah)

Sebagai penutup, mendampingi anak dalam perolehan haknya belajar adalah sebuah peran mulia yang memerlukan kesadaran dan kecakapan orangtua dalam menjalankanya. Salahsatu hikmah yang luarbiasa dari adanya wabah Covid-19 ini adalah membawa orangtua dan seluruh anggota keluarga untuk lebih dirumah (like home) dan menjalankan peran strategisnya sebagai pendidik utama dan pertama bagi putra putrinya melalui prinsip Asih, Asah, Asuh. (Produksi Promkes | Publikasi Hukormas) 

 

Informasi dan konsultasi lebih lanjut dapat menghubungi

  • Poli Jiwa Instalasi Rawat Jalan praktek pagi hai
  • Griya Puspa dengan perjanjian (sore)  di   0812 1066 4007