Menguak Mitos Kesehatan Gigi Dan Mulut

 Home / Berita /Menguak Mitos Kesehatan Gigi Dan Mulut
Menguak Mitos Kesehatan Gigi Dan Mulut

Menguak Mitos Kesehatan Gigi Dan Mulut

Dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-57 Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, RSUP Persahabatan mengadakan rangkaian kegiatan seminar awam melalui zoom dengan tema “Menguak Mitos Kesehatan Gigi Dan Mulut” narasumber drg. Addys Rino Hariah, Sp.BM dengan moderator drg. Inadhtiya Rastri P, Sp.KG. Kamis (26/11/2020).

 

Banyak mitos beredar di kalangan masyarakat saat ke dokter gigi, salah satunya kata drg Addys,”dok saya tidak mau ah dicabut gigi atasnya, katanya takut buta”. Faktanya saraf trigeminal memang mensarafi mata dan gigi geligi, namun percanbangannya berbeda, tindakan medis pada gigi geligi rahang atas tidak berefek pada mata secara langsung. “Jadi cabut gigi atas tidak dapat berakibat buta ya, kata drg Addys”.

 

Mitos selanjutnya mengenai karang gigi? Pakai baking soda kata orang-orang bisa hilang? Faktanya karang ggigi (kalkulus) terbentuk dari plak yang mengeras (termineralisasi). Pengolesan baking soda saja tidak cukup untuk membersihkan karang gigi, dibutuhkan tindakan medis berupa scaling. Lakukan scaling gigi setiap 6 bulan sekali.

 

Ibu hamil sebaiknya menunda ke dokter gigi adalah mitos selanjutnya yang beredar di masyarakat. Faktanya ibu hamil rentan mengalami radang atau infeksi pada gusinya yang disebut juga periodentitis, apabila dibiarkan janin yang dikandung beresiko ikut terinfeksi. Namun bila ingin dilakukan tindakan pencabutan gigi, waktu yang disarankan adalah saat trimester kedua.

 

Gigi susu tidak perlu dirawat? faktanya infeksi atau lubang pada gigi susu dapat menyebabkan kerusakan pada gigi permanen. Lebih jauh gigi susu yang tanggal sebelum waktunya (premature loss) dapat menyebabkan gigi permanen yang akan tumbuh kelak berjejal.

 

Gosok gigi keras-keras itu baik? Faktanya, sikat gigi sekeras mungkin, malahan akan membuat permukaan gigi menjadi terkikis (ablasi) dan lebih lanjut dapat menyebabkan kerusakan pada gusi. Sedangkan pemilihan sikat gigi yang direkomendasikan adalah yang memiliki bulu sikat halus.

 

Sikat gigi baiknya tepat setelah makan? Faktanya, sikat gig setelah makan malah akan berakibat buruk untuk gigi geligi, dikarenakan suasana asam pada mulut setelah makan membuat email gigi lebih rapuh, apabila ditambah dengan gaya mekanik dari sikat gigi, makin bisa membuat gigi rusak. Sikat gigi sebaiknya dijeda 15-20 menit setelah makan.

 

Sakit gigi tidak berhubungan dengan penyakit lain? Faktanya, salah satu komplikasi dari infeksi pada gigi mulut adalah sinusitis, abses yang bisa meluas hingga leher, dan infeksi katup jantung.

 

Sakit gigi?antibiotik jawabannya? Faktanya, antibiotik digunakan apabila ada tanda tanda infeksi atau juga digunakan setelah tindakan bedah. Penggunaan antibiotik yang sembarangan dapat menyebabkan komplikasi yang lebih buruk kedepannya. Dilarang mengkonsumsi antibiotik tanpa petunjuk atau resep dokter.

 

Gigi bawah copot dilempar ke atap/atas? Faktanya, ya betul tanpa dilempar ke atas atau pun, gigi permanen secara alami tetap akan tumbuh. Kecuali pada beberapa kondisi dimana calon gigi tetap yang akan tumbuh terhalang, atau malah pada beberapa kasus tidak tumbuh benih sama sekali.