PENGAYAAN MATERI RESPIRASI DASAR POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA DI RSUP PERSAHABATAN

PENGAYAAN MATERI RESPIRASI DASAR POLTEKKES KEMENKES JAYAPURA DI RSUP PERSAHABATAN

• 12 March 2019
• by: CICI HANA

Jakarta. Pelatihan keperawatan dasar respirasi berbasis simulasi, merupakan pelatihan khusus yang disusun bagi mahasiswa perawat oleh RSUP Persahabatan yang merupakan rumah sakit Type A Pendidikan dengan unggulan respirasi.

Pengetahuan dalam menanggulangi penderita dengan masalah respirasi memegang porsi yang paling besar dalam menentukan keberhasilan pertolongan, untuk itu mahasiswa keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jayapura mengikuti pelatihan respirasi dasar selama satu hari, pada tanggal 11 Maret 2019, bertempat di ruang pertemuan gedung Seruni lantai 3 RSUP Persahabatan, Jakarta.

Diawal kegiatan Direkur Poltekkes Kemenkes Jayapura Dr. Arwam Hermanus M.Z, SE.,M.Kes, D.Min berpesan kepada para mahasiswa “Dapat belajar di RSUP Persahabatan merupakan suatu kesempatan yang sangat baik karena  rumah sakit ini sudah bertaraf internasional sehingga memiliki sumber daya mumpuni, diharapkan para peserta didik selain mempelajari ilmu pengetahuan yang didapat tapi juga belajar bersosialisasi dan mengenal perbedaan budaya dengan baik”.

Sambutan sekaligus pembukaan disampaikan oleh Direktur Utama RSUP Persahabatan dr. Mohammad Ali Toha, MARS “Apa yang diberikan di RSUP Persahabatan agar para mahasiswa dapat mengambil dan memanfaatkan semaksimal mungkin, bersungguh-sungguh selama proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan, sehingga anak papua dapat menunjukkan prestasi yang baik dan menjadi sukses dikemudian hari. Perhatikan tiga hal yaitu rapi, tertib dan bersih dimanapun dan pada kesempatan apapun dan jadikan budaya yang baik merupakan kunci sukses”.

Pelatihan yang diselenggarakan oleh RSUP Persahabatan, merupakan Pelatihan Berbasis Simulasi (PBS) suatu metode pelatihan yang akan membawa peserta kedalam suatu keadaan seolah-olah mengalami kenyataan yang sebenarnya, dengan dilakukan permainan peran (role play), simulasi kasus dengan skenario dan program aplikasi untuk menganalisa hasil simulasi yang dibuat.

Sebanyak 59 mahasiswa mengikuti pelatihan dengan harapan peserta mampu menggali berbagai domain yang diharapkan, baik kognitif, efektif maupun psikomotor dalam menangani kasus respirasi.  (CH)