TB LATEN DALAM ELIMINASI TB DI INDONESIA

 Home / Berita /TB LATEN DALAM ELIMINASI TB DI INDONESIA
TB LATEN DALAM ELIMINASI TB DI INDONESIA

TB LATEN DALAM ELIMINASI TB DI INDONESIA

TB LATEN DALAM ELIMINASI TB DI INDONESIA

 

Jakarta. Penyakit tuberkulosis (TB) masih merupakan permasalahan semua negara di dunia sampai saat ini. Indonesia menduduki peringkat ke-dua kasus TB terbanyak di dunia. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menurunkan angka kejadian, angka kesakitan dan kematian akibat TB.

Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan sebagai pusat rujukan respirasi Nasional dan juga sebagai pusat rujukan kasus infeksi paru termasuk TB, bukan hanya pelayanan tetapi juga penelitian, pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat menyelenggarakan seminar TB Laten Dalam Eliminasi TB di Indonesia, dalam rangka  memperingati hari TB sedunia pada hari Senin tanggal 16 April 2018, bertempat di Aula Griya Puspa lantai 2.

Membuka acara, Direktur Umum SDM & Pendidikan drg. Setiawaty, M.Kes memberikan sambutannya, “ Meski hari TB Sedunia yang jatuh pada tanggal 24 Maret setiap tahunnya, namun bagi RSUP Persahabatan sebagai rumah sakit dengan unggulan respirasi hari TB adalah setiap hari di sepanjang tahun. Seminar kali ini diadakan dengan tujuan mengingatkan semua tenaga kesehatan dan masayarakat mengenai bahaya penyakit TB dan dampak sosialnya pada pasien dan keluarga”.

Dalam seminar ini dihadirkan para pakar agar dapat memberikan bekal yang baik, sehingga peserta paham dan dapat mencegah terjadinya TB laten di Indonesia, yaitu :

  1. dr. Prijanti, Sp.P(K), MARS, Dokter spesialis Paru Konsultan Infeksi RSUP Persahabatan, dengan materi Peran Pengobatan TB Laten Menuju Eliminasi TB di Indonesia
  2. dr. Dewi Yennita, Sp.PK, Kepala Unit Laboratorium Patologi Klinik, dengan materi Pemeriksaan Interferon-Gamma Release Assay (IGRA) untuk TB Laten
  3. dr. Tjatur Kuat Sagoro, Sp.A(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Respirologi Anak RSUP Persahabatan, dengan materi Tatalaksana TB pada Anak
  4. dr. Maulana, Sp.PD-KGEH, Kepala SMF Penyakit Dalam RSUP Persahabatan, dengan materi Diagnosis dan Tatalaksana TB Ektraparu

Dengan moderator DR.dr. Erlina Burhan, Msc, SP.P(K), seminar ini diikuti oleh 275 peserta yang berasal dari berbagai rumah sakit, puskesmas, klinik BPKM baik dari dalam maupun luar pulau jawa. Antusias peserta nampak dalam disetiap sesi diskusi.

Testimoni diberikan oleh Edi Junaedi (40th) warga Bekasi, mantan penderita Tuberkulosis Resisten Obat (TB-RO) yang saat ini berjuang bersama PETA (Pejuang Tangguh) yaitu  komunitas yang bergerak untuk mendukung pasien-pasien TB-RO lainnya. Edi menceritakan pengalamannya bagaimana sulitnya dia menjalani hidup saat menjadi pasien TB-RO sejak tahun 2015 dan selama melaksanakan pengobatan di RSUP Persahabatan hingga sembuh pada tahun 2017. Hal inilah yang membuatnya tergerak bergabung dengan PETA dan mengabdi di klinik Paru RSUP Persahabatan saat ini.

Hari TB dunia diperingati untuk mengingatkan tenaga kesehatan, masyarakat, organisasi pemerintah dan non pemerintah dan semua sektor terkait mengenai penyakit TB dan kelanjutan penyakit yang diakibatkan TB. Belum lagi mengenai stigma negatif yang masih dialami pasien. Pengetahuan dan ketrampilan tatalaksana TB diperlukan dalam penanganan kasus TB sehari-hari. Dalam praktik menghadapi pasien kadangkala mendapatkan permasalahan klinis sehingga memerlukan penanganan khusus.