Diet Pada Pasien Kanker

 Home / Artikel /Diet Pada Pasien Kanker
Diet Pada Pasien Kanker

Diet Pada Pasien Kanker

Oleh: Instalasi Gizi RSUP Persahabatan

 

Kanker adalah penyakit  yang ditandai dengan pertumbuhan sel secara tidak terkendali, yang menyerang jaringan biologis di dekatnya dan dapat bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau system limfatik yang disebut metastasis. Kanker bukan merupakan penyakit yang menular, tapi kanker adalah tumor yang bersifat ganas.

 

Malnutrisi dan kehilangan berat badan merupakan masalah yang sering ditemukan pasien kanker:

 

- Pada awal diagnosis, sekitar 50% pasien  kanker memiliki masalah nutrisi (Halpern-Silveira D, et al. Support Care Cancer. 2010;18(5):617-625)

- 85% pasien mengalami malnutrisi/kehilangan berat badan selama treatment

- 5% pasien yang mengalami Penurunan Berat Badan tak disengaja mengalami penurunan kelangsungan hidup (Dewys WD, et al. Am J Med 1980;69(4):491-7)

- Rata rata diagnosis kedua pasien kanker adalah malnutrisi (National Cancer Institute. Nutrition in Cancer Care.)

- Penurunan nafsu makan

- Pengecilan otot

- Perubahan metabolisme hati

- Penggunaan lemak dan Penipisan

 

Penyebab kanker sering dikaitkan dengan faktor lingkungan (polusi, bahan kimia dan virus), perokok aktif dan pasif, konsumsi alkohol, makanan yang mengandung bahan karsinogen:

 

- Anoreksia : Kekurangan/kehilangan nafsu makan

- Malnutrisi : ketidakseimbangan/ketidakcukupan nutrisi atau gangguan memproses makanan

- Kaheksia : kondisi kesehatan jasmani dan malnutrisi yang nyata / berat

- Cancer Cachexia : kondisi tubuh yg lemah dan kurus pada pasien kanker

- Sarcopenia : lean body mass (terutama otot) yang rendah; disertai rasa lelah, kekuatan otot yang menurun dan pergerakan fisik yang terbatas.

 

Faktor penyebab gangguan gizi yang dapat timbul pada penyakit kanker:

 

- Kurang nafsu makan yang disebabkan oleh faktor psikologik dan lost response terhadap kanker berupa cepat kenyang atau perubahan pada indra pengecap (lidah).

- Gangguan asupan makanan dan gangguan gizi karena:

  1. Gangguan pada saluran cerna dapat berupakesulitan mengunyah, menelan dan penyumbatan.
  2. Gangguan absorbsi zat gizi, terutama pada penderita  Ca Colon.
  3. Kehilangan cairan dan elektrolit karena muntah-muntahdan diare.
  • - Perubahan metabolisme protein, karbohidrat dan lemak.
  • - Peningkatan pengeluaran energi.

 

Tujuan Intervensi Gizi:

- Untuk mencegah atau mengatasi defisiensi nutrisi.

- Menjaga dan mempertahankan BB. Dengan mengkonsumsi makanan sesuai kebutuhan di harapkan dapat meningkatkan BB atau mempertahankan BB normal.

- Mempertahankan lean body mass (massa otot).

- Meminimalkan side effect terapi terutama yang berhubungan dengan gizi.

- Memaksimalkan kualitas hidup.

 

Syarat diet:

- Energi tinggi, yaitu 36 Kkal/kg BB untuk laki-laki dan 32 Kkal/kgBB untuk perempuan.

- Protein tinggi, yaitu 1-1,5 g/kgBB.

- Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebutuhan energi total.

- Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.

- Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A, B kompleks, C dan E.

- Porsi makan kecil dan sering diberikan.

 

Strategi makanan: konsumsi zat gizi sesuai kebutuhan, suplemen untuk memenuhi kebutuhan gizi dan modifikasi bentuk makanan maupun pola makan saat ada gangguan. Pada saat ada gangguan mual dan muntah, maka makanan diberikan dalam bentuk porsi kecil tapi sering. Dengan memberikan makanan ekstra roti dan telur pada malam hari pukul 20.00 WIB. Dapat juga dilakukan dengan memberikan ekstra   puding dari susu dan telur.

 

Tidak Nafsu Makan, Mual  dan Muntah:

  1. Mulai dengan memberikan makanan favorit
  2. Porsi kecil dan diberikan sering
  3. Pilih makanan yang mudah dikonsumsi misalnya makanan cair
  4. Hindari makanan dengan aroma yang menyengat
  5. Ciptakan suasana makanan yang menyenangkan

Diare:

  1. Banyak minum, dapat dengan mengkonsumsi air putih
  2. Hindari buah yang asam dan bergas
  3. Konsumsi sumber serat laut air (misalnya pisang)
  4. Konsumsi karbohidrat yang cukup
  5. Pengolahan makanan dengan di rebus atau tim
  6. Porsi kecil dan sering

 

Makanan yang dihindari :

  1.  Susu full crem
  2.  Makanan bergas , Makanan sumber karbohidrat yang mengandung gas di antaranya ubi.Sayur yang mengandung gas seperti kool, sawi lobak  dan buah tertentu  seperti durian.
  3.  Sumber kafein dan alkohol. Makanan sumber kafein seperti kopi dan teh kental.
  4.  Makanan yang berlemak seperti gorengan. Gorengan kurang baik untuk penderita kanker disamping tinggi lemak, pemakaian minyak yang berulang banyak mengandung lemak jenuh.

Demam:

  1. Berikan makanan yang kaya akan zat gizi misalnya sup yang isinya bervariasi
  2. Perbanyak minum walaupun tidak terasa haus
  3. Penuhi kebutuhan zat gizi sesuai dengan derajat demamnya

Sariawan:

  1. Berikan makanan dengan tekstur lembut
  2. Berikan makanan dingin atau suhu kamar à mengurangi rasa sakit diluka
  3. Minum banyak cairan
  4. Hindari makanan pedas, asam atau lengket karena akan mengganggu luka
  5. Hindari makanan yang banyak gula karena akan merangsang timbulnya ragi dimulut
  6. hindari buah2an dan jus yang rasanya kuat karena akan mengiritasi luka, misalnya rasa sitrus
  7. Hindari alkohol

Anemia:

  1. Konsumsi makanan yang kaya akan zat besi dan asam folat seperti produk hewani (daging, ayam, ikan, telur), sayuran hijau, kacang – kacangan dan cereal yang difortifikasi.
  2. Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin c untuk membantu penyerapan zat besi.
  3. Hindari mengkonsumsi teh, kopi, susu, coklat bersamaan dengan makan untuk menghindari terhambatnya penyerapan zat besi.
  4. Konsumsi suplemen zat besi jika diperlukan dan sesuai dengan rekomendasi tenaga kesehatan.

Konstipasi:

- Konsumsi makanan sumber serat seperti roti gandung, sayur – sayuran, jagung dan buah – buahan dengan kulitnya.

- Perbanyak minum air.

- Kembung; Hindari makanan bergas.

 - Minum di antara waktu makan.

- Porsi kecil dan sering.

Bila ada kesulitan mengunyah atau menelan:

a.    Minum dengan menggunakan sedotan.

b.    Makanan atau minuman diberikan dengansuhu kamar atau dingin.

c.    Bentuk makanan disaring atau cair.

d.    Hindari makanan terlalu asam atau asin.

Bila mulut kering:

  1. Perbanyak minum air putih.
  2. Hindari makanan atau minuman terlalu manis.
  3. Berhenti merokok dan hindari alkohol, Jaga kebersihan mulut. (Instalasi Humas & Pemasaran)