Bahaya Debu Vulkanik Untuk Kesehatan

 Home / Artikel /Bahaya Debu Vulkanik Untuk Kesehatan
Bahaya Debu Vulkanik Untuk Kesehatan

Bahaya Debu Vulkanik Untuk Kesehatan

Oleh dr. Feni Fitriani Taufik, SpP (K), MPd-Ked

 

Beberapa waktu lalu tepatnya Sabtu (4/12/2021) dini hari, gunung tertinggi di pulau Jawa, yaitu Gunung Semeru mengalami erupsi. Seperti diketahui, dalam setiap aktivitas vulkanik ini akan ada dampak yang selalu muncul,salah satunya adalah material erupsi yang dimuntahkan gunung berapi, yaitu kemunculan debu atau hujan abu vulkanik yang dapat terus turun hingga beberapa waktu setelah erupsi utama terjadi.

 

dr. Feni  Fitriani Taufik, Sp.P (K), MPd-Ked dari  RSUP Persahabatan Jakarta Timur menyampaikan melalui siaran radio kesehatan Kemenkes RI  dampak dari debu Vulkanik,di pengaruhi oleh beberapa faktor: berdasarkan dari tingkat pajanan, ukuran partikel,lama dan seberapa banyak pajanan debu terhirup dan masuk kedalam tubuh seseorang, yang dapat menimbulkan gangguan pada:

 

  1. Dampak pada Mata: menjadi perih
  2. Dampak pada Kulit: menjadi gatal
  3. Dampak pada paru: menimbulkan silikosis dimana nafas menjadi sesak , hidung tersumbat,batuk, bronchitis,dan penurunan fungsi paru : Asma, Penyakit paru Obstruksi menahun / PPOK, adanya hawa panas yang membawa debu piroklastik  yang tajam dengan permukaan yang tidak teratur yang menimbulkan luka di saluran pernafasan yang dapat menimbulkan kematian
  4. Tanah, rumah, dan sumber air bersih akan terkontaminasi yang berdampak buruk bagi kesehatan
  5. Kehilangan harta benda yang berdampak bagi  kejiwaan/ psikologis

 

Kelompok yang rentan:  Bayi, Lansia, dan mereka yang memiliki riwayat penyakit pernafasan yang akan jatuh pada kondisi yang lebih berat

 

itulah penjelasan tentang bahaya debu vulkanik bagi kesehatan. Dengan meletusnya Gunung Merapi hingga mengeluarkan muntahan material debu, maka diharapkan kewaspadaan kita terkait bahaya abu vulkanik juga semakin tinggi.

 

Dan untuk menghindari dampak-dampak buruk dari abu vulkanik pada tubuh, hal utama yang harus dilakukan ialah meminimalkan paparan.  (Produksi Promkes | Publikasi Hukormas)

 

Sumber gambar

https://www.voaindonesia.com