Diabetes Melitus

 Home / Artikel /Diabetes Melitus
Diabetes Melitus

Diabetes Melitus

Instalasi  Humas & Pemasaran bekerja sama dengan Instalasi Rawat Inap B mengadakan Kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) dengan mengangkat topik: “Diabetes Melitus”. Acara ini dilaksanakan di Ruang Cempaka Bawah dengan narasumber Syahrani Iskandar,S. Kep pada hari Selasa,16 April 2019, Pukul 10.00 s/d 11.00 WIB.

 

Kegiatan edukasi ini dihadiri oleh pasien & keluarga yang sedang mendampingi pasien yang sedang Rawat Inap. Dalam kegiatan PKRS ini, narasumber menjelaskan Diabetes Mellitus. Diabetes Mellitus merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin atau insulin tidak berfungsi secara sempurna.

 

Peran Insulin adalah meningkatkan transportasi glukosa di dalam darah untuk digunakan sel.Bila ada kelebihan energy iglukosa di dalam darah tersebut, maka akan di simpan di dalam hati dan otot dalam bentuk glikogen yang  selanjutnya akan diubah menjadi energy bila dibutuhkan. Insulin juga meningkatka npenyimpanan serta pembentukan protein dan lemak.

 

Tipe diabetes melitus antara lain, Diabetes Mellitus Tipe 1, Diabetes Melitus Tipe 2, Diabetes pada Kehamilan dan Diabetes Tipe Lain. Diabetes Mellitus Tipe 1, Terjadi akibat kurangnya insulin yang diproduksi oleh sel Beta Pankreas, yang dapat disebabkan oleh:1. Infeksi Virus, 2. Kelainan Autoimun, 3. Herediter, menyebabkan degenaratif sel beta, bahkan tanpa adanya virus atau penyakit autoimun.

 

Pada kelainanDMtipe 2,Glukosa tidak dapat masuk kedalam sel karena sel resisten terhadap insulin. Orang normal, Glukosa dapat masuk kedalam sel dengan mudah.

 

Faktor Risiko Diabetes Mellitus, ada yang tidak dapat dikendalikan dan ada yang dapat dikendalikan. Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan adalah seperti, Riwayat diabetes dalam keluarga, Umur dan Jenis kelamin. Sedangkan factor risiko yang dapat dikendalikan adalah seperti, Kegemukan, Tekanan darah tinggi, Kadar kolesterol, Toleransi glukosa terganggu dan Kurang gerak.

 

Tanda khas Diabetes Melitus, Poli Urin yaitu Peningkatan Glukosa menyebabkan terjadinya diuresis Osmotik, Glukosa yang tinggi pada sistem filtrasi sehingga mengurangi reabsobsi cairan tubulus. Efek keseluruhannya adalah kehilangan cairan yang sangat besar dalam urin. Poli Fagia yaitu Penggunaan glukosa yang tidak efektif di dalam sel, sehingga sel kekurangan makanan, sinyal lapar dikirimkan kepusat lapar dan meningkatkan intake asupan makanan.

 

Gejala-gejala lain yang sering  timbul,Pandangan kabur, sering berganti ukuran kacamata, Kesemutan, Luka yang lama sembuh dan Penurunan berat badan yang tidakjelas sebabnya.

 

Apa yang Terjadi Bila Seseorang Menderita Diabetes Mellitus? Menyebabkan stroke & serangan jantung, kebutaan, peredaran darah ketungkai atau lengan terganggu, luka sukar sembuh, Ginjal menjadi rusak dan gagal berfungsi, Gangguan sel saraf, sehingga reaksi terhadap rangsang terganggu dan Gangguan fungsi seksual.

 

Gejala kadar gula darah rendah adalah Rasa gemetar dan oyong, Rasa lemas dan lapar, Berkeringat dingin, Sakit kepala, Pandangan kabur/gelap dan Perasaan gugup. Ada 7 cara pengendalian Diabetes Mellitus yaitu : 1. Berperan aktif dalam proses pengobatan, Cari informasi mengenai Diabetes Mellitus, Buat jadwal pemeriksaan rutin dan minta konseling gizi ke Nutrisionis dan rujukan ke dokter kesehatan olahraga, atau dokter spesialis yang lain, jika perlu.2. Pola makan yang baik, dengan prinsip 3J yaitu Jadwal makan teratur, 3x makanan lengkap (Pagi, Siang, Sore) dan 2x Snack (Pukul 10.00 dan 16.00), Jenis makanan, makan beragam makanan/ gizi seimbang, batasi Karbohidarat komplek seperti nasi, kentang, jagung ,Roti dan lain-lain dan batasi lemak terutama lemak hewani, Jarak makan besar 4 – 6 jam, hindari makanan kaya gula, jangan minum alcohol serta batasi konsumsi garam. Jumlah makanan sesuai kebutuhan, ditentukan oleh dokter atau nutrisionis.

 

3. Hidup lebih aktif yaitu rencanakan untuk bergerakaktif 30 menit atau lebih setiap hari. Aktivitas dapat dibagi menjadi kegiatan kecil sehingga total menjadi 30 menit.Pilih kegiatan yang diminati dan sesuai kemampuan dan Konsultasikan kepada dokter mengenai jenis olahraga, pengaturan pola makan dan pengaruhnya terhadap pengobatan.4. Minum Obat Sesuai Dengan Anjuran Dokter yaitu patuhi jadwal minum obat, jangan mengubah dosis tanpa sepengetahuan dokter dan bagi yang menggunakan insulin patuhi jadwal makan Anda demi keberhasilan terapi. 5. Periksa Kadar Gula Darah Secara Teratur, Catat nilai kadar gula darah, tanggal pemeriksaan, obat yang diminum dan kondisi tubuh saat pemeriksaan. 6. Perhatikan Kaki Anda yaitu, periksa kaki  Anda setiap hari, jagalah agar kaki  Anda selalu bersih, kering dan lembut, gunakan kaus kaki dan alas kaki yang nyaman dan potong kuku jari kaki lurus, sejajar dengan ujungjari. 7. Periksa Mata Anda Secara Teratur, amati adakah gangguan pada mata Anda dan mintalah kepada dokter untuk melakukan pemeriksaan secara rutin.