Latihan Pada Pasien Dengan Kondisi Tirah Baring

 Home / Artikel /Latihan Pada Pasien Dengan Kondisi Tirah Baring
Latihan Pada Pasien Dengan Kondisi Tirah Baring

Latihan Pada Pasien Dengan Kondisi Tirah Baring

  • Instalasi Humas & Pemasaran bekerjasama dengan Instalasi Rehabilitasi Medik mengadakan kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit dengan mengangkat topik Latihan Pada Pasien Dengan Kondisi Tirah Baring, acara ini dilaksanakan di Gedung Seruni dengan narasumber Ikriimah Muthia, A.Md. Ft   pada hari Selasa, 12 Maret 2019, pukul 08.00 s/d 09.00 WIB.

 

Kegiatan edukasi ini dihadiri oleh pasien & keluarga yang sedang berada di Ruang Tunggu Gedung Seruni. Dalam kegiatan PKRS ini, narasumber menjelaskan apa itu kondisi tirah baring? Tirah Baring atau “prolonged bedrest” ialah suatu keadaan dimana seseorang tidak dapat bergerak secara aktif atau bebas karena kondisi yang mengganggu gerak dan fungsi (aktivitas). Tirah baring pada pasien dapat terjadi karena sakit kronis, stroke, cedera kepala, pasca-operasi, fraktur, penurunan kesadaran dan lain sebagainya.

 

Komplikasi dari tirah baring diantaranya: kelemahan otot dan atrofi, kontraktur sendi, perubahan pada sistem kardiovaskular, pneumonia, luka pada kulit (ulkus dekubitus) dan perubahan pada psikosial.

 

Hal-hal yang harus dilakukan untuk pasien tirah baring agar mencegah komplikasi ?

 

1. Perubahan posisi setiap 2 jam: Dikombinasikan dengan “clapping dan vibrasi” untuk rileksasi dan pengeluaran sekret.

2. Menggerakkan lengan dan tungkai, yang harus diperhatikan:

  • Gerakan dilakukan dengan perlahan dan hati-hati.
  • Gerakan tidak boleh berlebihan dan harus memperhatikan apabila ada rasa sakit atau nyeri.

3. Bed Reclining Exercise: Yaitu meninggikan posisi bed pasien dimulai dari posisi 0° bertahap ke posisi yang lebih tinggi hingga mencapai posisi duduk tegak 90°.Posisi tegak dapat meningkatkan volume paru dan pertukaran gas serta mencegah terjadi penumpukan dahak atau sputum.

4. Latihan Pernapasan dengan “Pursed-Lips Breathing”:

  • Posisi rileks, yaitu tarik nafas melalui hidung, lalu tahan selama 2 – 3 detik.
  • Hembuskan secara perlahan-lahan selama 6 – 8 detik, bibir seperti mencucu ( seperti meniup lilin).
  • Ulangi selama beberapa kali.

 

Edukasi dan latihan pada pasien tirah baring membantu proses terapi dan mencegah komplikasi lanjut.

 

Untuk info lebih lanjut dapat mengunjungi Klinik Rehabilitasi Medik RSUP Persahabatan

Di Instalasi Rawat Jalan Lantai 1