MANAJEMEN MARAH
Marah adalah emosi yang ditandai oleh pertentangan terhadap seseorang atau perasaan setelah diperlakukan tidak benar. Kemarahan membantu kita memahami bahwa kita merasa dirugikan dan memberi dorongan untuk bertindak atau memperbaiki keadaan.
Mengenal Marah
Kemarahan dapat berupa amarah, rasa sakit hati, sedih, atau merasa terancam, cemas atau takut. Berkaitan dengan kadar adrenalin yang meningkatkan gejala fisik. Keinginan kuat untuk melakukan sesuatu untuk menakut-nakuti atau mengintimidasi seseorang
Apa Yang Terjadi Ketika Kita Marah
- Merasa berkuasa
- Kuat sampai tidak terkalahkan,
- Mengabaikan rasa sakit,
- Tidak berdaya,
- Frustrasi dan
- Rendah diri
Mencoba membuat amarah itu sendiri hilang dengan Menyerang, berteriak, atau melakukan kekerasan fisik. Kemarahan juga memunculkan rasa empati à Penyesalan à Berpikir sebelum bertindak
Hal-hal yang memperparah marah
- Konsumsi alkohol atau obat-obatan
- Faktor yang mempengaruhi mood
- Faktor yang mempengaruhi kondisi umum
- Frustasi berulang
- Rasa putus asa
- Hal-hal yang membuat hidup terasa tidak pasti, penuh risiko, atau menakutkan
- Berulangnya situasi yang di masa lalu membuat anda marah
- Provokasi berulang oleh orang lain atau sesuatu
- Hilang empati terhadap orang lain
Bahaya Marah
- Dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain
- Dapat mempengaruhi kemampuan atau keinginan untuk sukses
- Dapat merusak atau merenggangkan hubungan
Anger Issue
- Merasa marah di banyak waktu
- ‘Sumbu pendek’
- Merasa stres, lelah, bahkan tidak baik secara fisik
- Melampiaskan amarah dengan cara yang salah
- Menyuarakan kemarahan lewat ucapan atau fisik yang mungkin membuat orang lain terintimidasi
- Tidak bisa mengekspresikan kemarahan sehingga anda cenderung merasa tidak baik, baik fisik maupun psikologis
Meredam Amarah
- Berhitung
- Menghembuskan napas lebih panjang dan relax
- Melakukan kegiatan yang melatih pernapasan dan menambah relax, seperti meditasi atau yoga
- Ambil waktu untuk berpikir sejenak
- Bergerak
Cara Tepat Melampiaskan Amarah
- Ekspresikan dengan tenang
- Bersikap hormat dan ungkapkan hal secara spesifik
- Kritik perilakunya, bukan orangnya
- Jangan bertanya dengan menuduh
- Hindari kata-kata ‘tidak pernah’ atau ‘selalu’ atau ‘tidak adil’
- Jangan mendikte seseorang apa yang harus dilakukan atau diucapkan
- Fokus untuk mencari solusi bukan pada rasa kesal
- Ajukan permintaan yang dapat menjadi solusi permasalahan atau dilakukan ketika semua pihak sudah dalam kondisi tenang
- Selipkan candaan
- Jangan menyimpan dendam
- Perbanyak aktivitas yang memicu relaksasi pikiran
- Konsultasi ke klinik jiwa. (Instalasi Humas dan Pemasaran RSUP Persahabatan)