STROKE

 Home / Artikel /STROKE
STROKE

STROKE

Instalasi Humas & Pemasaran bekerja sama dengan Instalasi Rawat Inap B  mengadakan Kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit dengan mengangkat topik: “Stroke”. Acara ini dilaksanakan di Ruang Tunggu Dahlia Bawah, dengan narasumber  Iva Agustina, AMK pada hari Selasa, 23 Juli 2019, Pukul 09.00 s/d 11.00 WIB.

 

Kegiatan edukasi ini dihadiri oleh pasien & keluarga yang sedang berada di ruang tunggu Dahlia Bawah. Pada kegiatan PKRS ini, narasumber menjelaskan tentang penyakit Stroke.  Stroke adalah suatu serangan otak secara mendadak yang diakibatkan oleh gangguan aliran darah ke otak, dapat berupa pembuluh darah yang tersumbat (Iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (hemoragik).

 

Apa penyebabnya? Hipertensi (tekanan darah tinggi), kadar lemak dalam darah terlalu tinggi (kolesterol), merokok, penyakit jantung, kegemukan, diabetes Mellitus (sakit kencing manis) dan kurang berolah raga.

 

Tanda Dan Gejala, Bila diminta tersenyum – wajah terlihat miring, kelemahan tangan dan kaki sebelah atau keduanya, gangguan pengelihatan di satu atau kedua mata, kesulitan bicara atau sulit memahami pembicaraan dan nyeri kepala disertai hilangnya keseimbangan dan lemas.

 

Sangat penting untuk segera mencari pengobatan medis saat mengetahui gejala ini.

 

Tips mudah mengenali gejala dan tanda-tanda stroke ingat selogan SeGeRa Ke RS:

 

Senyum tidak simetris /moncong ke satu sisi, tersedak sulit menelan air minum secara tiba-tiba),

 

Gerak anggota tubuh melemah tiba-tiba),

 

BicaRa pelo/tiba- tiba tidak dapat bicara/tidak mengerti berkata- kata/ bicara tidak nyambung),

 

Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh),

 

Rabun pandangan satu mata kabur), terjadi tiba-tiba,

 

Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah di rasakan sebelumnya, Gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit di koordinasi).

 

Pengobatan stroke, Keberhasilan pengobatan stroke terkait dengan waktu, sebab stroke merupakan kondisi darurat medik yang memerlukan penanganan yang cepat dan tepat. Makin cepat pasien mendapatkan penanganan medis di rumah Sakit, maka kecacatan akibat stroke akan seminimal mungkin dan kematian dapat dihindari.

 

Pencegahan Stroke merupakan penyakit  yang dapat dicegah, yaitu: Berhenti merokok, olah raga teratur, kendalikan tekanan darah tinggi, kendalikan kadar lemak tinggi dalam darah, hindari dan turunkan berat badan yang berlebihan, kendalikan diabetes dan hindari alkohol.

 

Perawatan pasien pasca stroke di rumah:

  1. Setelah kondisi pasien stabil dan fase akut terlampaui, pasien masuk ke fase pemulihan dimana membutuhkan penanganan yang sesuai, termasuk upaya pemulihan dan rehabilitasi dalam jangka lama, bahkan sepanjang sisa hidup pasien. Dengan melibatkan pasien stroke dan keluarga, perencanaan pulang sudah termasuk edukasi materi pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga. Seperti persiapan tenaga “care giver” yang merawat dirumah khususnya pada 3 bulan pertama pasca stroke, persiapan ruang tidur, kursi/kursi roda, kamar mandi, pakaian, serta alat kesehatan dan alat non medis lainnya.

 

  1. Peran keluarga sangat penting dalam merawat pasien stroke dirumah, dalam upaya meningkatkan kemampuan pasien untuk mandiri dan percaya diri, meminimalkan kecacatan menjadi seringan mungkin, serta mencegah terjadinya serangan ulang stroke. Seperti mengikuti kegiatan klub stroke yang diselenggarakan oleh yayasan stroke Indonesia atau YASTROKI.

 

  1. Masalah kesehatan yang memungkinkan untuk dialami pasien pasca stroke dirumah antara lain: kelumpuhan atau kelemahan sebagian anggota tubuh, gangguan sensibilitas (pasien mengalami rasa kebas atau baal), gangguan keseimbangan duduk atau berdiri, gangguan berbicara, menelan, pengelihatan, gangguan dalam buang air kecil dan konstipasi, gangguan memori dan daya ingat, gangguan  personal hygiene.

 

Prinsip Merawat Pasien Stroke Di Rumah: Mencegah terjadinya luka dikulit pasien akibat tekanan, mencegah kekurangan cairan atau dehidrasi, mencegah kekurangan nutrisi, mencegah terjadinya kekakuan otot atau sendi dan mencegah terjadinya nyeri bahu (shoulder pain).

 

Memulai latihan dengan mengaktifkan batang tubuh atau torso

 

Tips Mencegah Stroke Berulang : latihan kebugaran jasmani, gunakan tangga daripada lift, jalan cepat saat bepergian, kencangkan otot-otot dengan lengan saat berdiri dan pilihlah berjalan kaki saat bepergian ke tempat yang berjarak tidak terlalu jauh.

 

Perawatan dirumah pasien stroke Mobilisasi Aktif yaitu latihan pada tulang dan sendi yang dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain. Mobilisasi Pasif, yaitu latihan yang diberikan kepada klien yang mengalami kelemahan otot lengan atau otot kaki. Berupa latihan pada tulang dan sendi, dimana tidak bisa dilakukan sendiri dan butuh dibantu orang lain. ATS